Atlet Disabilitas Berangkat Kejurprov Naik Ambulan RSI Banjarnegara

Mata Samad berkaca-kaca dan tak kuasa menahan haru, sejurus kemudian air matanya menetes, ia menangis. Samad ketua National Paralympic Committee (NPC) Kabupaten Banjarnegara haru ketika memberikan sambutan pada acara pelepasan atlet yang akan mengikuti Kejuaraan tingkat Provinsi NPCI Jateng di halaman Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara, Selasa (15/10).

“Kami sangat terharu, ketika ada lomba atau kejurprov biasanya kami harus repot mencari donatur, dan susah sekali mencari bantuan. Alhamdulillah Kejurprov 2019 yang ketiga ini dengan mudah mendapatkan banyak hal, mulai dari fasilitas, dana, ini menjadi motivasi yang sangat luar biasa dari RSI Banjarnegara,” kata Samad yang juga menjadi ketua kontingan Kabupaten Banjarnegara pada Kejurprov NPCI di Ungaran.

Direktur RSI Banjarnegara bersama Ketua NPC Banjarnegara memberangkatkan atlet disabilitas ke Kejurprov

Ia juga berharap, jika kedepan pihak pemerintah kabupaten sudah hadir membantu mereka dalam hal kebutuhan atlet, dirinya tak ingin lepas dengan RSI.

“Kalau pemerintah sudah tergugah, dan mau hadir di tengah-tengah atlet disabilitas, kami tetap berharap dengan RSI tetap berhubungan baik. Pertemuan kami dengan RSI baru terjalin satu bulan, namun bantuan dan kehangatan begitu nyata kami rasakan. Semoga selalu menjadi motivasi dan jalan untuk atlet penyandang disabilitas,” tandas Samad seraya mengusap buliran air mata.

Atlet yang berangkat ke Kejurprov kali ini diantaranya Usman Junedi, Sahid, Sarono, Kardiono, yang merupakan atlet catur tuna netra, dan Khotim peserta lomba catur tuna daksa. Mereka di dampingi dua official, Amin Setioko dan Sunarso.

Pembina NPC Kabupaten Banjarnegara Dr Rendra Sabita Noris mengaku kali ini mendapatkan ruang dukungan secara nyata untuk para atlet binaannya tersebut. “Sebelumnya kita selalu pontang panting mencari pihak ketiga saat ada kegiatan semacam ini. Pemda setempat kami lihat cenderung hanya melihat hasil bukan proses. Kalau sudah ada hasil prestasi baru diakui, tapi kalau saat proses seperti ini biasa saja,” tegas Rendra yang juga Kades Purwonegoro ini.

Sementara Direktur RSI dr Agus Ujianto Msi Med Sp B, saat pemberangkatan menyatakan pihaknya selalu terbuka dengan penyandang disabilitas, terlebih dengan sahabat-sahabat yang luar biasa bertalenta tersebut. Dirinya menyatakan harapannya agar ada akulturasi di bidang kesehatan dengan siapapun. “Komitmen kami juga akan kami wujudkan dengan berdirinya sekretariat untuk sahabat penyandang disabilitas di tempat kita,” harapnya.

Ia juga menyatakan, kegiatan semacam ini diharapkan pula menjadi stimulus bagi pihak lain untuk menguggah kepedulian terhadap penyandang disabilitas. Semoga semakin banyak yang peduli terhadap sahabat-sahabat kita yang mempunyai kemampuan luar biasa ini,” tandasnya. (*Oo)

Beri komentar :
Share Yuk !