Direktur RSI: Santri Harus Paham Dunia Kesehatan

BANJARNEGARA – Direktur RSI Banjarnegara dr Agus Ujianto SpB menyatakan santri wajib paham tentang dunia kesehatan. Dibutuhkan sinergi antara institusi kesehatan dengan pondok pesantren.

“Santri pondok pesantren harus memiliki tambahan pengetahuan bidang kesehatan. Kami terus bergerak untuk sinergi dengan pondok pesantren, salah satunya dengan Ponpes Tanbighul Ghofilin Mantrianom,” kata Agus, Jumat (24/9/2021) saat berada di Ponpes Tanbighul Ghofiliin.

Agus menambahkan, santri adalah potensi luar biasa sebagai agen kesehatan, jika sudah selesai pendidikan dan kembali ke masyarakat, selain soal agama, santri diharapkan mampu memberikan pertolongan pertama jika di masyarakat ditemukan kejadian tertentu.

Membekali santri di Ponpes Tanbighul Ghofilin, pihak RSI berencana memberikan sebuah alat bernama RMC (remote medical consultation), sebuah mesin teknologi Korea untuk melakukan pemeriksaan kesehatan awal, dan digunakan dokter sebagai informasi ketika melakukan pemeriksaan jarak jauh.
Agus yang juga Ketua PP Perdigti ini juga berharap langkah sinergi dengan Ponpes merupkan langkah pihaknya untuk mengawql kebijakan Presiden RI, terkait pendanaan pesantren, dimana di dalamnya ada hak kesehatan bagi santri.

Pengasuh Ponpes Tanbighul Ghofiliin KH M Chamzah Hasan menyatakan pihaknya selalu mengutamakan kesehatan santri, salah satunya dengan cara membentuk Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) di pondoknya. Dimana di dalamnya terdapat tenaga medis profesional.

Kaitannya dengan rencana RSI memberikan alat RMC, pihaknya sangat menyambut dengan baik, dengan alat tersebut dapat mengontrol kesehatan santri, selain itu kedepan para santri mampu membagikan informasi di tengah masyarakat. “Kampanye kesehatan yang dilakukan santri insyaAlloh efektif. Santri disini selain pengetahuan agama, pengetahuan kesehatan juga mendapatkan bekal pengetahuan bisnis yang terintegrasi,” katanya. (nugroho)

Beri komentar :
Share Yuk !