Gatotkaca Thermal Siap Digunakan Cek Suhu Jarak Jauh

BANJARNEGARA – Gatotkaca Thermal (GTM) yang merupakan karya anak Banjarnegara berupa helm pendeteksi suhu tubuh siap digunakan dan dimanfaatkan. Alat yang berbentuk mirip kepala tokoh wayang Gatotkaca ini diciptakan oleh Tim Sehat Aman RSI Polisi Banjarnegara (Sarsipol) gabungan dua institusi yang didukung pemerintah daerah setempat.

Pemanfaatan alat ini bisa dimana-mana dan digunakan petugas di rumah sakit, maupun petugas kepolisian. Dengan terukurnya suhu tubuh warga dengan jarak jauh dan tanpa menyentuh, maka akan meminimalisir penularan covid 19 antara petugas dan masyarakat.

Alat pengukur suhu tubuh yang bekerja dengan sistim sensor tersebut, diciptakan sebagai pengganti thermo gun, sehingga bisa meminimalisir kontak langsung dengan orang lain. Sistem sensor yang menyebar membuat petugas bisa mendeteksi suhu tubuh beberapa orang sekaligus.

Direktur RS Islam, dr Agus Ujianto menjelaskan pemakaian dan cara kerja helm pendeteksi suhu tubuh jarak jauh, buatan Tim Sehat Aman RSI Polisi Banjarnegara (Sarsipol)

Usai penandatanganan MoU antara Polres Banjarnegara dan RSI Banjarnegara tentang Sarsipol, di aula lantai 3 RS Islam ini,  dilanjutkan penyerahan helm yang menghabiskan dana hingga Rp 20 juta ini, Kamis (3/9). Penyerahan dilakukan oleh Direktur RS Islam dr Agus Ujianto, kepada Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono dan kemudian diserahkan kepada Kapolres AKBP Fahmi Arifrianto

“Jadi temuan karya anak Banjarnegara ini sudah bisa dipakai, sudah kita serahkan. Semoga bermanfaat untuk penekan kasus covid 19. Dukungan dari pemerintah atau instansi lain sangat kita harapkan untuk pengembangan prototipe ini. Kalau harga yang beredar di pasaran Rp 90 juta, sedangkan kita membuat sekitar Rp 20 juta, jadi ada penghematan Rp 70juta. Sekali lagi ini karya anak Banjarnegara semoga bermanfaat untuk Banjarnegara,” kata Agus Ujianto.

Agus menjelaskan, helm tersebut bekerja dengan menggunakan sensor dan kamera thermal, selanjutnya data dikirimkan ke micro prosesor untuk selanjutnya ditampilkan di layar display. “Sebenarnya alat semacam ini sudah ada dan diproduksi China, namun harganya paling murah 90 jutaan (rupiah),”ujar Agus.

Sementara itu, Imam Akbar, tim teknis dan IT Sarsipol mengatakan, proses pengerjaan dari mulai desain sampai finishing membutuhkan waktu sampai dua bulan dengan biaya 15-20 juta rupiah. Ïni karena benar-benar handmade, sampai ke helmnya juga kita buat sendiri, beberapa komponen harus mencari dari luar sehingga membutuhkan waktu cukup lama untuk pengerjaannya,üjarnya yang saat ini tengah sibuk mengerjakan drone pendeteksi suhu tubuh.

Harapannya, dengan dibuatnya peralatan-peralatan tersebut bisa cepat mendeteksi warga yang mengalami panas tinggi, yang menjadi salah satu ciri penderita covid 19.

Kapolres Banjarnegara AKBP Fahmi Arifrianto menyatakan, karya ini baru bagian kecil sebagai upaya membangun persoalan sehat aman di Banjarnegara. Masih terus berusaha untuk membuat karya yang bisa disempurnakan lagi. “Sejak saya datang di Banjarmegara, cita cita saya bermanfaat bagi Banjarnegara, ya Polisi bisa sinergi dengan tenaga kesehatan, kedepan bisa dengan pihak terkait lainnya,” kata Fahmi.

Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono menanggapi karya tersebut sebagai karya yang layak mendapat apresiasi setingi tingginya. Bupati dalam sambutan singkatnya mengharapkan bukan hanya RSI dengan Polri, kedepan dia meminta untuk ASN. “Setelah denga polisi sinergi dengan baik seperti ini, kedepan ASN juga bisa diajak untuk kerjasama, saya pikir ini sangat menarik,” kata Budhi. (ook_rsib)

 

Beri komentar :
Share Yuk !