BANJARNEGARA – Dokter Hening Widiawati, dokter RSI Banjarnegara beberkan ilmu tentang menyusi bayi yang baik. Berikut cara-cara yang baik untuk diperhatikan oleh ibu muda atau ibu yang baru menyusui anaknya.
Sebelum kepada trik menyusui, dr Hening menjelasakan,
untuk pemahaman bagaimana menyusui dengan benar berasal dari mengetahui bagaimana air susu ibu (ASI) dibuat oleh tubuh.
“Payudara wanita pada dasarnya adalah kelenjar besar. Sel-sel di dalam payudara wanita yang disebut aveoli membuat susu sebagai respons terhadap hormon prolaktin, kemudian hormon yang disebut oksitosin membuat otot-otot kecil di sekitar sel menyempit dan menggerakkan susu melalui saluran yang mengarah ke saluran susu di puting susu itu sendiri dan di sekitar areola,” katanya.
Selanjutnya ia menyebutkan, ukuran payudara seorang wanita tidak ada hubungannya dengan berapa banyak ASI yang akan dihasilkannya dan tidak akan mempengaruhi kemampuan atau efektivitas menyusuinya.
Ia menjelaskan, terkadang saat menysusiterasa sakit bagi ibu, yang perlu dilakukan adalah meletakkan jari yang bersih di sudut mulut bayi, kemudian membantu bayi mengait dengan mengarahkan puting susu ke bagian belakang mulut bayi serta meletakkannya dasar puting susu sejauh mungkin dari bibir bawah.
“Setelah menyusui, puting tidak boleh diratakan atau ditekan dengan cara apa pun, puting harus sama seperti sebelum menyusui,” katanya.
Ia menegskan, sebaiknya ibu menyusui sesegera mungkin setelah bayi lahir, jika bayi lahir maka ibu harus menyusui segera setelah itu untuk memperkuat ikatan dan membantu bayi mengenal ibunya. Jika melahirkan dengan caesar maka ibu harus menyusui sesegera mungkin karena aman bagi ibu dan anak pula.
“Menyusui seharusnya tidak menjadi pengalaman yang menyakitkan. Jika terasa sakit, maka yang terbaik adalah membantu bayi mengait kembali dan ikuti langkah-langkah yang disebutkan sebelumnya,” terangnya.
Ibu juga harus tahu bahwa bayi tahu cara menempel dan menemukan payudara sendiri.
“Penting diketahui, seorang ibu harus mempelajari tanda-tanda lapar anaknya sedini mungkin. Bayi akan menjadi lebih aktif ketika bayi lapar, dan akan mengepalkan tangannya ke mulut atau menggerakkan kepala mencari payudara, menangis adalah tanda kritis dari kelaparan,” tandas Hening.