Jalan Menuju SDN 1 Mlaya Tertimbun Longsor

BANJARNEGARA – Jalan menuju SDN 1 Mlaya Kecamatan Punggelan tertutup longsor. Peristiwa ini terjadi pada Senin (12/9) malam. Kondisi ini menghambat para siswa yang berangkat menuju ke sekolah pada Selasa (13/9) pagi. Sekolah tersebut satu atap dengan SMPN 6 Satap Punggelan.

Guru SDN 1 Mlaya Kecamatan Punggelan Teguh Sulastono mengatakan longsor menutup jalan menuju ke sekolah. Jalan ini berada di tepi tebing yang tinggi.

Guru kelas 2 ini mengatakan longsor disebabkan karena hujan. “Di sini dua hari kan memang hujan. Daerah sini kalau hujan rawan longsor,” terangnya. Dia menyebut ada empat titik longsor. Yang menutup badan jalan ada dua titik. Sedangkan dua tidak sampai menutup badan jalan.

Dikatakan, meskipun jalan tertimbun longsor, anak-anak tetap masuk. “Jam 08:15 sudah bisa lewat. Tapi sebelum bisa dilalui ada yang menerobos lewat kebun, sebagian lewat bawahnya,” ungkapnya.

Sebagian siswa terlambat karena jalan menuju sekolah tertutup longsor. Kebanyakan siswa, sepatunya dilepas dan ditenteng saat melewati jalan yang becek karena timbunan longsor. “Terganggu sedikit lah,” ungkapnya.

Jarak titik longsor sampai ke sekolah sekitar 100 meter. “Ada yang lewat kebun, ada yang lewat bawahnya, ada yang menunggu juga. Yang lewat kebun juga lepas sepatu,” jelasnya.

Pada pagi hari, warga Dusun Sidakarya Desa Mlaya gotong-royong membersihkan timbunan longsor. “Sekarang sudah bisa dilalui, mobil juga sudah bisa lewat,” terangnya.

Guru SDN 1 Mlaya Kecamatan Punggelan Eko Nuranto mengatakan longsor terjadi malam hari. Meskipun jalan tertutup longsor, siswa tetap berangkat. “Cuma mereka kebanyakan lepas sepatu. Karena melewati lumpur, biar sepatunya ngga kotor dilepas,” jelasnya.

Dia menjelaskan jalan yang tertutup longsor ini merupakan akses satu-satunya dari arah Desa Tlaga Kecamatan Punggelan sampai ke sekolah. Sehingga warga kompak membersihkan material longsor. Sebab aktivitas akan terhambat jika jalan tidak segera dibersihkan.

Selain menggunakan cangkul, pembersihan dilakukan menggunakan air dari wangan. Airnya dibendung, kemudian untuk mengguyur agar cepat bersih dan tidak licin. “Jam satu siang sudah bisa dilalui mobil,” pungkasnya.(drn)

Beri komentar :
Share Yuk !