BANJARNEGARA – Kaum perempuan didorong agar ikut menjadi Panwascam. Perempuan juga memiliki hak yang sama dengan kaum laki-laki menjadi pengawas Pemilu.
Ketua Bawaslu Kabupaten Banjarnegara Sarno Wuragil mengatakan pada Pemilu sebelumnya, pendaftar perempuan belum sesuai harapan. Sehingga ada kecamatan yang semua Panwascamnya laki-laki.
“Sebenarnya sama 30 persen keterwakilan perempuan. Dulu peminatnya agak sedikit. Makanya kali ini kita dorong kaum perempuan. Kaum perempuan juga bisa menjadi pengawas,” ungkap dia di kantornya, Kamis (22/9).
Meskipun, kata dia, sebagian orang menganggap pengawas Pemilu menjadi domain kaum laki-laki. Padahal menurut dia, kaum perempuan juga memiliki kesempatan yang sama menjadi pengawas Pemilu.
Dia menjelaskan pada hari pertama ada 31 pendaftar dengan lima perempuan dan lainnya laki-laki dan belum semua kecamatan ada pendaftarnya di hari pertama. Sedangkan pada hari kedua (22/9) belum direkap. “Harapan kami nanti sampai terakhir masa pendaftaran tanggal 27 semua kecamatan banyak yang mendaftar. Yang dibutuhkan kuotanya adalah minimal enam pendaftar dan minimal dua pendaftar perempuan,” ungkapnya.
Sarno Wuragil berharap pendaftar kalangan perempuan akan naik di Banjarnegara. “Karena memang ada afirmasi, dimana perempuan memiliki porsi untuk bersama sama mengawal jalannya demokrasi di Banjarnegara,” jelasnya.
Adapun syarat menjadi Panwascam sesuai dengan Undang-Undang umur minimal 25 tahun, pendidikan minimal SLTA, tidak pernah dipidana dengan ancaman hukuman lima tahun, tidak menjadi anggota partai politik dalam kurun lima tahun saat mendaftar, memiliki integritas, setia kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI, memiliki wawasan yang cukup tentang kepemiluan, siap bekerja penuh waktu. “Ketika sudah masuk siap bekerja total di sana,” tandasnya.
Untuk seleksi dilaksanakan dua kali yaitu tes tertulis dan wawancara. Tes tertulis masih menunggu instruksi dari Bawaslu Provinsi apakah menggunakan sistem CAT atau sistem lainnya. Sedangkan tes wawancara khusus bagi yang lolos tes tertulis.(drn)
