Manfaatkan Lahan Nganggur Jadi Agro Wisata Melon

BANJARNEGARA – Keinginan Harmoko Arif Imawan agar lahan nganggur di belakang rumahnya bermanfaat, membuatnya membangun green house untuk menanam melon. Di green house ini, dia menanam ratusan tanaman melon premium yang menjadi wisata edukasi Agro Tera.

“Agro Tera berawal dari keinginan untuk memanfaatkan lahan kosong di belakang rumah untuk petik melon di dalam green house,” kata Harmoko yang merupakan owner Agro Tera, kemarin.

Menurut dia, Agro Tera merupakan ajang edukasi bagi siswa yang berkunjung untuk mengenalkan tanaman. “Di sini juga dengan berkembangnya tempat kami, dengan membangun fasilitas pendukung seperti resto atau kuliner,” jelasnya.

Melon yang dikembangkan berbeda dengan yang dijual di pasaran. Jenis yang dikembangkan yaitu Golden Alisha dan New Kinanti dan Honey Globe atau melon madu. Melon jenis ini lebih manis dibandingkan melon pasaran dengan rata-rata 15 brix ke atas.

Pengunjung bisa melihat melon di green house yang berada di sebelah barat kantor Dinas Perhubungan Banjarnegara. “Petik sendiri, ditimbang dan dibayar dan bisa dimakan di lokasi,” ujarnya. Untuk harga kisaran Rp 25 ribu per kilogram. Satu butir antara 1,5 sampai dua kilogram. “Kalau masuk gratis. Paling bayar ketika petik melon. Lihat melon gratis,” jelasnya. Sedangkan untuk wisata edukasi siswa sekolah Rp 15 ribu per anak. Kalau melon dari tanam sampai panen 65 hari. Kalau pas ngga ada, bisa belajar lainnya.

Petik melon ini hanya bisa dilakukan ketika musim panen. Dari awal tanam sampai panen dibutuhkan waktu 65 hari. Jika tidak sedang musim panen, pengunjung bisa belajar tabulampot dan akan dikembangkan hidroponik sayuran.

Harmoko mengatakan di green house 10 x 40 meter, muat sekitar 950 tanaman melon. “Satu pohon, kita buahkan satu buah. Rata-rata dipruning agar buahnya optimal,” jelasnya.(drn)

Beri komentar :
Share Yuk !