Meneliti Kefir, Dokter Titik Menyarankan Pasien Mengkonsumsinya

BANJARNEGARA – Dokter Titik Kusumawinakhyu M Biomed melakukan penelitian tentang kefir (fermentasi susu) bersama dua mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Dari hasil penelitiannya, dokter yang merupakan anggota Litbang Rumah Sakit Islam (RSI) Banjarnegara dan juga Dosen Fakultas Kedokteran UMP ini menyarankan agar pasien di RSI Banjarnegara bisa mengkonsumsi kefie sebagai salah satu sumber gizi dan nutrisi.

“Penelitian kami adalah kefir sebagai sumber gizi dan nurrisi bagi pasien RSI Banjarnegara,”kata dr Titik Senin (24/1/2022) yang dibantu saat penelitian oleh Nur Isnaeni SKep Ns, dan dua mahasiswa Endah dan Miftah.

Ia mengatakan kefir dipilih karena mudah dibuat serta bermanfaat. Selain itu belum banyak diketahui diketahui masyarakat serta belum banyak dimanfaatkan secara langsung di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit

Titik menambahkan, pada penelitian yang dilakukan pada hewan coba mencit Balb/c yang mengalami luka bakar akibat sinar UV B dan menghasilkan bukti yang signifikan dapat menyembuhkan luka bakar.

“Banyak penelitian lain secara klinik membuktikan kefir mampu meningkatkan daya tahan tubuh, menekan aktivitas sel kanker, menurunkan kadar gula darah, menurunkan kadar kolesterol, membantu menyehatkan saluran cerna. Secara empiris kefir sudah dikenal di berbagai negara,” tambahnya.

Ia menjelaskan, kefir dapat dibuat dari susu kambing, sapi maupun onta. Susu harus melalui tahap pasteurisasi dengan suhu 71 sd 7 derajat celcius. Setelah itu grain atau bibit kefir dimasukan ke dalam susu yang sudah dipasteurisasi dan difermentasikan selama 48 jam, di 24 jam pertama diaduk, dan di 24 jam selanjutnya dapat dikonsumsi sebagai kefir.

“Hasil riset ini sepertinya sangat sederhana tetapi dapat menghasilkan manfaat positif untuk membantu pasien agar cepat sehat setelah pulang dari RS, tidak hanya meminum obat, tetapi mendapat produk gizi yang dapat dibawa pulang. Kefir dapat pula disajikan untuk pasien-pasien rawat jalan ketika menunggu antrian. Sehingga RSI Banjarnegara dapat menggunakan hasil riset untuk diterapkan kepada pasien, dan dapat diproduksi sendiri di instalasi gizi,” tandasnya. (n)

Beri komentar :
Share Yuk !