Pitiriasis Versicolor

BANJARNEGARA-Pernah malu karena panu? Penyakit yang satu ini memiliki bahasa ilmiah Pitiriasis versikolor .

Pitirasis versicolor merupakan jenis infeksi jamur yang paling sering ditemui di permukaan kulit.

Jamur Malassezia adalah penyebab Pitiaris versicolor. Meski tidak berbahaya, jamur tersebut menimbulkan kelainan kulit bila sudah berubah bentuk menjadi jamur tipe filamentosa patogenik karena dapat tumbuh dengan cepat.

Udara yang panas dan lembab menjadi faktor yang berperan dalam memicu pertumbuhan jamur ini.

Selain itu bisa juga dipicu kulit berminyak, gangguan sistem pertahanan tubuh, produksi keringat yang berlebih dan perubahan hormonal.

Usia remaja dan dewasa muda lebih sering mengalami pitiriasis versicolor. Sebab, ada peningkatan produksi minyak alami kulit (sebum) oleh kelenjar keringat.

Sebum itu membuat jamur Malassezia memperoleh lebih banyak suplai makanan dan dapat tumbuh lebih subur di permukaan kulit.

Penyakit ini memiliki gejala dengan munculnya bercak-bercak berbentuk oval dan berbatas tegas di permukaan kulit. Utamanya di daerah yang banyak mengandung kelenjar keringat seperti leher, wajah, badan dan/atau lengan.

Bercak tersebut bisa berwarna merah muda pada penderita dengan berkulit putih. Untuk yang berkulit gelap bisa berwarna putih pucat sampai kecoklatan.

Bercak bisa terasa sangat gatal, apalagi kalau di tempat yang panas dan lembab. Kadang juga bersisik halus bila digaruk.

Walau tidak menular tapi infeksi jamur akan sering kambuh. Terapi yang cukup efektif adalah pemberian salep anti jamur. Tapi harus bersabar karena butuh waktu cukup lama untuk mereda, yaitu sampai 15 hari.

Bercak-bercak pada kulit umumnya akan hilang setelah jamur berhasil dibasmi, meskipun memerlukan waktu yang cukup lama, yaitu antara beberapa minggu sampai beberapa bulan.

Untuk mencegah terjadinya kekambuhan, disarankan untuk menggunakan tipe sabun yang mengandung zinc pyrithione atau selenium sulfida untuk mencegah pertumbuhan jamur, serta menghindari paparan sinar matahari, udara panas dan memakai pakaian yang longgar supaya tidak banyak berkeringat. (*)

dr. Indranila Kurniasari

Sp.KK dari RSI Banjarnegara

Beri komentar :
Share Yuk !