Perdigti Saran Perbaikan Asuransi Kesehatan dan Kemudahan Akses

dr Agus Ujianto SpB

Sikapi Warga RI Berobat di Luar Negeri

BANJARNEGARA – Belum lama ini Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan banyak warga Indonesia yang berobat ke luar negeri, dengan angka rupiah yang fantasitis mencapai Rp 158 triliun.

Ketua Perhimpunan Dokter Digital Terintegrasi Indonesia (Perdigti) dr Agus Ujianto SpB menyatakan saat ini Indonesia butuh akses menuju rumah sakit yang mudah, serta kemudahan penggunaan asuransi kesehatan internasional di rumah sakit Indonesia.

“Persoalan akses menuju ke rumah sakit menjadi salah satu persoalan, bisa lihat contoh, pasien yang dari Sumatera deket dengan negara tetangga, sebenarnya ingin berobat di Indonesia saja. Tapi kebanyakan karena akses Medan- Jakarta lebih jauh dan mahal daripada Medan- Singapura atau Kuala lumpur, maka mereka memilih itu, belum lagi tanpa kemacetan di luar negeri,” katanya.

Pembiayaan asuransi internasional juga menjadi persoalan, menurutnya asuransi internasional sekarang lebih mudah diakses ke luar negri daripada di dalam negeri, hal ini menyangkut regulasi.

“Soal regulasi asuransi internasional perlu penyesuaian. Soal kualitas dan keilmuan kedokteran di Indonesia sebenarnya sudah sangat maju jika dibandingkan dengan luar negeri,” katanya Kamis (2/9/2021} di ruang kerjanya.

Agus juga menegaskan, dokter-dokter di Indonesia merupakan kelompok ilmuwan yang tidak pernah tertutup dengan kemajuan teknologi. Khususnya teknologi di bidang kedokteran. Sehingga kemampuan pelayanan dokter-dokter di Indonesia tidak kalah dengan di luar negeri.
Sebelumnya dalam diskusi Forum Nasional Kemandirian dan Ketahanan

Industri Alat Kesehatan pada Senin (30/8) Menko Luhut menyoroti sejumlah hal. Di antaranya adalah lebih dari USD 11 miliar (Rp 158,5 triliun) dihabiskan masyarakat Indonesia untuk berobat di luar negeri. ’’Ini angka fantastis,’’ ujar Luhut.

Luhut meminta masyarakat tidak terus menerus membandingkan Indonesia dengan negara lain. Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan Singapura atau Australia. Dia menegaskan, masyarakat Indonesia harus bangga dengan produk dalam negeri. Termasuk dengan layanan kesehatan di dalam negeri. (nugroho)

Beri komentar :
Share Yuk !