BANJARNEGARA – Petugas dari Polres Banjarnegara melakukan pemantauan penyakit mulut dan kuku (PMK) di 29 titik, Rabu (6/7). Pemantauan dilaksanakan di pasar-pasar hewan dan peternak.
“Pada hari ini Rabu tanggal 6 Juli 2022, telah dilaksanakan pengecekan perkembangan penanganan wabah PMK di Kabupaten Banjarnegara, yang dilakukan oleh Polsek jajaran Polres Banjarnegara,” kata Kabag Ops Polres Banjarnegara Kompol Priyo Jatmiko.
Dijelaskan, pemantauan dilaksanakan di 29 lokasi yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Banjarnegara.
Dari pemantauan ini, jelas dia, terdapat 455 ekor sapi kumulatif suspek, 264 ekor membaik dan 154 masih sakit. Untuk ternak yang positif PMK tidak ditemukan. Sedangkan yang dipotong paksa 37 ekor.
Untuk mencegah penyebaran dan penyembuhan berbagai upaya telah dilakukan. Diantaranya vaksinasi, perawatan dengan pemberian vitamin, makanan bergizi, menjaga kandang agar tetap bersih dan disemprot desinfektan.
Langkah lainnya tidak menjual ternak yang sakit ke pasar hewan dan mengisolasi ternak yang terkonfirmasi di tempat terpisah.
Untuk ternak yang kondisinya menghawatirkan atau tidak ada perubahan membaik, dilakukan potong paksa.
Upaya lainnya, yaitu dilakukan rapat koordinasi lintas sektoral penanganan PMK dan pembentukan Satgas PMK Kabupaten Banjarnegara serta SOP Pencegahan dan Penanganan Kasus PMK.
Terpisah, Sekretaris Dinas Pertanian, Perikanan dan Ketahanan Pangan Banjarnegara Herrina Indri Hastuti menjelaskan salah satu pengendalian PMK dilakukan dengan vaksinasi. Penyuntikan vaksinasi dilakukan oleh mantri hewan atau paramedik veteriner.(drn)
