Santri Gayeng Nusantara Menjangkau Hingga Pedesaan

KONSOLIDASI : Pertemuan SGN Jawa Tengah bagian selatan yang dihadiri 9 Kabupaten di Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin Banjarnegara, Kamis (7/10) sore.

BANJARNEGARA-Minat masyarakat untuk bergabung dengan organisasi Santri Gayeng Nusantara (SGN) besutan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, sangat tinggi. Hal itu terbukti dengan kepengurusan definitif hingga tingkat desa.

Statement tersebut disampaikan, kata Ketua SGN Jawa Tengah, KH. M. Chamzah Hasan dalam pertemuan SGN Jawa Tengah bagian selatan yang dihadiri 9 Kabupaten di Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin Banjarnegara, Kamis (7/10) sore.

“Pertemuan ini sebenarnya ingin menegaskan bahwa SGN tidak memiliki afiliasi politik dengan partai apapun. Kemudian, kami ingin menata organisasi dengan rapi, namun responnya cukup tinggi ternyata. Bahkan ada yang mengusulkan Gus Yasin maju sebagai gubernur,” kata Gus Chamzah, sapaan akrabnya.

Gus Chamzah menambahkan, meskipun belum sepenuhnya solid, tetapi organisasi ini telah menjangkau hingga desa-desa dan aktif menggelar pertemuan. Pertemuan tersebut diantaranya pengajian rutin serta kegiatan bakti sosial.

“Mulai sunatan massal, donor darah, berbagi sembako, pelatihan kewirausahaan dan banyak lagi yang lain. Ini tujuan kita, gerakan sosial kemanusiaan, bukan gerakan politik,” kata Pengurus Lembaga Wakaf PBNU ini.

Menambahkan, Sekretaris SGN Kabupaten Temanggung, Nur Ahsan, mengatakan aktifnya SGN menunjukkan dukungan yang besar terhadap Taj Yasin sebagai negarawan. Menurutnya, Taj Yasin dinilai sosok yang tepat untuk menjadi punggawa bagi gerakan sosial, keagamaan dan pengembangan wirausaha.

“Soal Gus Yasin dan pandangan politiknya itu silakan, tetapi sebagai santri kami nderek nyengkuyung (mendukung) program sosial kemanusiaan sebagaimana tujuan SGN itu ada. SGN bukan kelompok politik yang setelah pesta demokrasi lalu bubar. Ini kepentingannya jangka panjang,” ungkap pria yang pengurus Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) ini.

Semantara itu, Ketua SGN Banjarnegara, KH Hakim Annaisabury menambahkan, kepengurusan organisasi yang ia pimpin telah rutin menggelar pertemuan dan gerakan sosial. Bahkan setiap Senin mengadakan pengajian Yasin Fadhillah. Gerakan lainnya dilakukan melalui vaksinasi, donor plasma konvalesen, bagi sembako hingga pelatihan wirausaha.

“SGN sering diidentikkan dengan alumni Sarang (PP Al Anwar Sarang, Rembang), untuk itu di sini kami bentuk kepengurusan dari berbagai pesantren agar tidak selalu identik dan perkembangannya menjadi lebih mudah. Alhamdulillah ini sudah jalan dan berhasil baik,” tandasnya. (*)

Beri komentar :
Share Yuk !