Smansabara Gelar Pelatihan Penulisan Best Practise dan PTK jadi Buku

Banjarnegara – Gerakan literasi terus digalakkan bagi guru untuk pengembangan profesi berkelanjutan. Smansabara menghelat kegiatan akbar berupa pendidikan dan pelatihan menulis Best Practise dan PTK jadi buku bertempat di aula SMAN 1 Banjarnegara. Event besar ini dibuka secara resmi oleh Kepala Cabang Dinas Wilayah IX Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah,

Dwi Yuliati Mulyaningsih, S.Pd., M.M berpesan agar guru senantiasa mengembangkan kompetensinya untuk pengembangan profesi berkelanjutan.

“Saat ini guru dituntut untuk lebih melek literasi dengan salah satunya menulis buku. Guru menjadi agent of change dalam pembelajaran di sekolah. Untuk itu, diharapkan guru bisa terus mengasah kemampuan dan kompetensinya dirinya untuk menulis yang nantinya dapat ditularkan kepada para peserta didik untuk meningkatkan kompetensi peserta didik.”jelasnya.

Pendidikan dan pelatihan menulis Best Practise dan PTK jadi buku dilaksanakan bekerja sama dengan Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi Universitas Ngudi Waluyo dan Penerbit handal Farishma Indonesia. Kegiatan diikuti oleh guru dari berbagai kalangan, TK, SD, SMP, SMA dan SMK, MI dan MA.

Antusias peserta terlihat saat menyimak pemaparan narasumber yaitu Professor Subyantoro, M. Hum dan Cucu Suryanto, S. E.

Smansabara Gelar Pelatihan Penulisan Best Practise dan PTK jadi Buku
Narasumber Cucu Suryanto memaparkan materi penulisan Best Practise di Aula SMAN 1 Banjarnegara

Menurut Edi Putra selaku ketua penyelenggara kegiatan, jumlah peserta yang mendaftar beeasal dari berbagai kota. Diantaranya, Banjarnegara, Purbalingga, Kebumen, Cilacap, Temanggung, Pemalang, Wonosobo, Sragen bahkan yang terjauh Jakarta.

Penyebaran informasi melalui medsos sangat efektif untuk menginformasikan kegiatan pelatihan. Tercatat sejumlah 272 pendaftar yang masuk ke panitia, namun peserta yang hadir sejumlah 257 peserta. Ini sungguh diluar ekspetasinya karena semula mengira peserta yang berminat hanya sedikit ternyata bisa melampaui target 250 peserta bahkan lebih.

Kepala Smansabara, Sudarto mengapresiasi kegiatan pelatihan Best Practise dan PTK diharapkan bisa memotivasi para guru untuk menulis buku sebagai pengembangan kompetensi guru dan sekaligus pengembangan Literasi Sekolah.

Selama dua hari peserta diberi paparan materi kaitanya dengan pengertian Best Practise, sistenatika, dan teknik penulisannya oleh narasumber Prof. Subiyantoro, Rektor Universitas Ngudi Waluyo. Sesekali diselingi dengan tanya jawab dari peserta. Dilanjutkan pertemuan hari kedua beberapa peserta mempresentasikan contoh Best Practise yang sudah dibuat.

Ada 9 orang penyaji yang tampil presentasi kemudian diapresiasi oleh Prof. Subyantoro. Salah satu penyaji saat presentasi, Puji Kristyaningsih yang biasa dipanggil Ning menuturkan sangat senang karena diberi kesempatan untuk menyajikan karya Best Practisenya yang diberi judul “Bule Oleng Penyiapan Kewirausahaan Dini Bagi Peserta Didik.” Bahkan, best practisenya sudah dibuat buku ber-ISBN. (SMA N 1 Bna/Toch)

Beri komentar :
Share Yuk !