Tiga Anak Ikuti Ritual Cukur Rambut Gimbal

BANJARNEGARA-Tiga orang anak berambut gimbal/bajang mengikuti ritual cukur di Komplek Rumah Budaya Dieng, Kamis (17/6). Acara puncak sekaligus penutup helatan Dieng Culture Festival 2020 tersebut tampak sakral dan berjalan khidmat dan sesuai protokol kesehatan.

Sesepuh Adat Dieng Mbah Sumanto mengatakan dengan terjadinya pandemi Covid-19, prosesi pemotongan rambut gimbal dilakukan secara sederhana. Namun tetap tidak mengurangi makna. Urutan prosesi dari ruwatan sampai pemotongan rambut dilakukan secara lengkap. Bahkan sebelum dilaksanakannya pencukuran rambut gimbal, sesepuh adat melakukan ritual laku lampah atau napak tilas ke tempat-tempat yang dikeramatkan.

“Prosesi dilakukan seperti tahun-tahun sebelumnya. Hanya biasanya pemotongan rambut gimbal dilaksanakan di Candi Arjuna, untuk kali ini digelar secara terbatas di komplek Rumah Budaya Dieng,” ungkapnya.

Dalam prosesi ini, ketiga anak berambut gimbal yang dicukur masing-masing memiliki permintaan yang harus dipenuhi. “Ada yang meminta handphone, tablet, kalung serta ada yang hanya meminta makanan buntil dan bakso,” ungkapnya

Wakil Bupati Banjarnegara Syamsudin mengapresiasi even DCF di tahun ini. Meskipun dengan kondisi terbatas dan digelar secara sederhana secara terbatas dan virtual tetapi bisa berjalan sukses dan lancar hingga selesai. Menurut dia, helatan yang dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 ini akan dikenang oleh masyarakat.

Dikatakan, secara kuantitas anak berambut gimbal yang dicukur memang lebih sedikit. Namun dari segi kualitas prosesi masih tetap sama dan dikemas dengan baik dan khidmat. “Pada gelaran yang lalu lebih dari 10 anak mengikuti prosesi potong rambut gimbal. Sedangkan untuk tahun ini hanya tiga orang anak berambut gimbal yang dipotong rambutnya,” lanjutnya.(drn)

Beri komentar :
Share Yuk !