Akibat Hujan Angin, Atap Roboh dan Banjir

BANJIR MELUAP: Luapan air banjir yang merendam sejumlah rumah di Perum Karangpucung Indah Kelurahan Karangpucung Kecamatan Purwokerto Selatan.

BANYUMAS-Hujan deras disertai angin mengguyur Purwokerto, kemarin (10/4). Selepas magrib, kilat petir masih menyembar di atas langit kota Satria. Akibatnya, beberapa titik lokasi terjadi bencana.
Koordinator Tagana, Heriana Adi Chandra mengatakan akibat hujan angin tersebut atap Pasar Manis ada yang roboh dan menimpa beberapa lapak. “Kerusakan ada di bagian wuwungan, karena roboh tertiup angin kencang menimpa tiga lapak pedagang,” katanya.
Namun, lanjutnya, tidak ada kerusakan yang parah akibat atap roboh itu. Selain Pasar Manis, Tagana juga memperoleh laporan adanya atap bocor pada salah satu pusat swalayan besar di Purwokerto. Bahkan, video atap swalayan yang bocor itu, tersebar melalui pesan aplikasi WhatsApp. Dalam video itu, tampak “grujugan” air dari atap-atap toko. Tidak hanya satu titik kebocoran. Suara perempuan dibalik video itu tampak khawatir. Alih-alih keluar, Ia masih menyorot dari beberapa sisi. Ada yang tampak mengamankan produk, adapula yang berlarian.
Seperti di Kutasari Baturraden, juga di Pabuaran Purwokerto Utara. Sekitar pukul 17.30, terjadi banjir di Perum Karangpucung Indah Kelurahan Karangpucung Kecamatan Purwokerto Selatan. Adi mengatakan, dari banjir itu kurang lebih ada 25 rumah di RT 7 RW7 yang terdampak. Ketinggian air bahkan mencapai dada orang dewasa. Banjir di titik ini karena luapan air dan tanggul yang jebol. Hingga berita ini ditulis, ketinggian air sudah sedikit menurun. Hanya saja air masih merendam sebagian rumah warga. “Juga dilaporkan telah terjadi rumah tertimpa pohon jengkol,” ujarnya.
Tepatnya, RT 4 RW 5 Desa Sawangan Wetan kecamatan Patikraja. Bagian belakang rumah milik Warto tertimpa pohon jengkol. Kejadian pada pukul 17.30. Sementara itu, saat memantau kejadian di Pasar Manis, Bupati Banyumas ir Achmad Husein memerintahkan pihak pasar untuk menutup sementara atap terlebih dahulu. “Ditutup terpal dulu untuk sementara yang kencang. Pengerjaan paling tidak untuk atap sekitar dua minggu nanti dianggarkan,” pungkasnya.
Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Titik Puji Astuti mengatakan saat ini masih masuk dalam cuaca ekstrem. Termasuk yang terjadi Sabtu (10/4) sore. “Memang prediksinya sampai bulan April,” ujarnya. Ia menjabarkan, dari Desember tahun lalu hingga Februari tahun ini masih hujan. Lalu masuk bulan Maret agak reda. Kemudian, bulan A pril ini adalah angin kencang. “Pada April ini angin kencang sampai ke musim kemarau. Ini masa transisi musim,” katanya. Bahkan semestinya, bulan April ini sudah masuk musim kemarau, namun nyatanya masih belum. (mhd)

Beri komentar :
Share Yuk !