Atraksi Kanuragan Meriahkan Hari Santri di Kemranjen

BANYUMAS-Upacara peringatan Hari Santri yang diselenggarakan di Desa Sirau Kecamatan Kemranjen berlangsung hikmad. Teriknya sinar matahari tak menyurutkan peserta upacara yang diikuti ribuan santri dan siswa siswi se Kecamatan Kemranjen.

Peringatan hari santri kian meriah dengan atraksi akrobatik yang dipertunjukkan oleh Pagar Nusa dan PSHT. Diantaranya memecah genteng dan batu bata, berguling diatas duri, hingga atraksi dilindas dengan sepeda motor.

Bertindak sebagai Inspektur Upacara yakni Kristanto selaku Camat Kemranjen. Kristanto menyampaikan, saat ini santri harus senantiasa meneladani semangat cinta tanah air dan rela berkorban untuk bangsa dan negara.

Hal tersebut seperti yang sudah dicontohkan oleh para ulama dan tokoh terdahulu dalam merebut kemerdekaan dari penjajahan. Santri tidak hanya harus mengaji, tetapi juga mengabdi dan memberi dengan tulus untuk menuju masyarakat Indonesia yang berkemajuan, berkemakmuran dan berkeadilan.

Upacara Hari Santri yang ber tema ” Santri Indonesia Untuk Perdamaian Dunia, Santri Unggul Indonesia Makmur” juga dihadiri oleh Kepala Desa, Kepala Sekolah, Kapolsek, Danramil, siswa siswi Maarif NU dan Muhammadiyah serta santri dari pondok pesantren se Kecamatn Kemranjen.

Selan diisi dengan atraksi kanuragan, dalam momentum tersbeut juga diserahkan mobil layanan umat dari Imam Ahfas Anggota DPRD PKB Untuk MWC NU Kemranjen.

Ketua MWC NU Kemranjen Magfur Mudawim Mengungkapkan, kegiatan peringatan hari santri sudah 5 kali dilaksanakan. ” Alhamdulilah setiap tahun peringatan selalu meriah dan bermakna,” ungkapnya.

Hal itu menandakan semangat santri untuk mengisi pembangunan tidak pernah surut. Diharapkan melalui momentum tersebut para santri juga bisa berkiprah lebih luas dalam mengisi pembangunan dan kemajuan bangsa.

Peringatan hari santri juga di gelar di Alun-alun Purwokerto. Bupati Banyumas Ir Achmad Husein yang memimpin upacara Hari Santri mengatakan santri telah bergabung dengan segenap elemen bangsa. Disamping itu santri juga berperan membantu mengatur strategi dan mengajarkan tentang arti kebihnekaan, puncaknya pada 10 November sebagai hari pahlawan. “Sekarang santri harus kreatif, inovatif, adaptif dan melek IT. Namun juga harus teguh menjaga tradisi dan menjung tinggi metode dakwah yang diajarkan para Walisongo,” imbuhnya.(saw)

Beri komentar :
Share Yuk !