PURWOKERTO – Guna mengatasi sampah, Pemkab Banyumas akan menambah jumlah hanggar. Meski demikian Banyumas masih butuh tempat pembuangan Akhir (TPA) sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyumas Suyanto mengungkapkan, hanggar yang akan dibangun yakni di Kecamatan Rawalo, Baturraden, Cilongok, Banyumas, Pekuncen, dan Karanglewas.
Adapun anggaran untuk membangun hanggar tersebut Rp 400 juta – Rp 500 juta per hanggar. Dari hanggar yang ada sekarang, per hari mampu menyerap sekitar 30 ton sampah, dengan penambahan hanggar nantinya bisa menyerap 50 ton sampah per hari. “Pengelolaan sampah bisa tercover semua, ditarget pada 2020 mendatang,” ungkapnya.
Saat ingin hanggar yang ada yakni di Arcawinangun, Purwokerto Selatan, Pabuaran, Bobosan, Tanjung, Kedungwuluh dan Purwokerto Lor. Lebih lanjut diungkapkan, meski hanggar sampah sudah efektif berjalan, Banyumas tetap butuh TPA. Hal itu untuk antisipasi, misal jika terjadi bencana. Saat ini pemkab juga sedang mengkaji lokasi untuk TPA. “Ada lahan 6 hektare yang sedang dikaji untuk TPA, lahan tersebut masih milik warga dan akan dibebaskan,” terangnya.
Beban TPA Tambah Berat
Kedepan beban TPA juga tidak terlalu berat, karena sudah ada hanggar yang salah satunya berfungsi untuk memilah sampah. Saat ini sampah yang belum bisa diproses yakni sampah jenis Pempers, stereofoam dan pembalut.
Sementara itu Bupati Banyumas Achmad Hussein mengungkapkan, pada momentum World Clean up Day, berpesan agar masyarakat semakin peduli kebersihan. “Jangan biarkan sampah berserakan dan menimbulkan penyakit,” ungkapnya.
Peringatan World Clean up Day yang dijadikan moment untuk mencetuskan gerakan Banyumas Kudu Resik, diikuti oleh seluruh SKPD, badan, perguruan tinggi, sekolah dan pondok pesantren.
Gerakan monumental tersebut diharapkan mampu menstimulasi seluruh elemen masyarakat untuk peduli kebersihan.(Saw)