Banyumas Perlu Perda Pariwisata

PURWOKERTO-Guna melindungi pekerja wisata lokal sekaligus mendorong tumbuhnya sektor pariwisata di Banyumas maka diperlukan adanya payung hukum Perda Pariwisata.

Hal tersebut mengemuka dalam pelantikan dan pengukuhan pengurus Ikatan Alumni Akademi Kepariwisataan Indonesia/Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Indonesia (IKAPARI) Chapter Banyumas, Minggu (13/10) di Pendopo Wakil Bupati Banyumas.

Ketua IKAPARI Chapter Banyumas Didi Rudianto mengaku akan mendorong Raperda Inisiatif DPRD tentang Pariwisata, khususnya tentang local guide.

Didi Rudian yang juga anggota DPRD Banyumas mengungkapkan, perda tersebut sudah diterapkan di Bali dan Lombok. Sehingga biro maupun agen wisata yang membawa wisatawan ke wilayah tersebut harus bekerjasama dengan guide setempat.

Lindungi Pekerja Wisata Lokal

“Jika kebijakan ini bisa diterapkan di Banyumas maka multiple effect-nya bisa lebih berkembang, baik dari tujuan atau objek wisata maupun pendukung lain misal pusat oleh-oleh yang harus dituju,” terangnya.

Menurutnya, Banyumas saat ini memiliki 67 orang yang sudah mengantongi lisensi, mereka juga menguasai berbagai bahasa, seperti bahasa Arab, Rusia, Prancis, China, Bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya.

Selain itu para alumni IKAPARI juga sudah banyak yang menjadi asesor, baik dibidang managemen hotel, marketing maupun guide.

Bahkan Didi Rudian yang penah menjabat sebagai ketua asosiasi tour guide nasional mengatakan, hampir semua jaringan organisasi pariwisata seperti ASITA, HPI, ASPI dan organisasi lainnya pernah mengenyam pendidikan di almamater yang sama.

“Artinya ini juga menjadi bagian dari modal dasar yang kuat untuk mengembangkan pariwisata di Banyumas,” tambahnya.

SDM Pengelola Harus Profesional dan Handal

Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengungkapkan, pariwisata di adalah sektor yang sangat strategis. Banyumas memiliki berbagai potensi baik wisata budaya, wisata alam, maupun wisata buatan lainya.

“Objek pariwisata harus dikelola oleh SDM yang profesional dan handal, sehingga bisa memperoleh keuntungan. PAD dari sektor wisata masih sangat bisa ditingkatkan lagi,” ujar Sadewo.

Menyikapi geliat wisata lokal, menurutnya memang masih perlu pemberdayaan, ia mencontohkan ada tiga lokasi wisata di Pekuncen, namun sampai saat ini belum sinergis.

Jika ada kerjasama yang baik tentu bisa sama-sama maju dan lebih berkembang. “Disinilah fungsinya SDM yang sudah profesional untuk bisa berkiprah dan ikut mendorong pengembangan wisata di Banyumas,” terangnya.

Sementara itu Kabid Pengembangan Pariwisata Dinporabudpar Saptono mengungkapkan, di Banyumas saat ini sedang dibangun Tourism Information Center (TIC) di Baturraden.

TIC yang dibangun oleh Kementrian Pariwisata tersebut selain akan menjadi pusat informasi wisata juga bisa dimanfaatkan oleh para pegiat wisata di Banyumas. (Saw)

Beri komentar :
Share Yuk !