Danrem 071/Wijayakusuma Dukung Percepatan Penurunan Stunting

BANYUMAS-Bertempat di Ruang Pusdalops Makorem 071/Wijayakusuma, Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga SE, dengan didampingi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 071 PD IV/Diponegoro yang juga selaku Ketua Dharma Pertiwi Koorcab Purwokerto Daerah D Ny Natania Yudha Airlangga mengikuti Zoom Meeting “Kick Off Kolaborasi Percepatan Penurunan Stunting”, Selasa (9/8/2022).

Zoom Meeting Kick Off Kolaborasi Percepatan Penurunan Stunting mengambil tema, “Kolaborasi Demi Anak Negeri untuk Mewujudkan SDM Unggul Indonesia Maju” ini, dilaksanakan secara terpusat di Graha Puri Ardhya Garini, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.

Kick Off Penurunan Stunting ditandai dengan penandatanganan MoU antara Kepala BKKBN Pusat, dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Ketua Umum Dharma Pertiwi, Ny. Hetty Andika Perkasa. Selain itu juga ditandai dengan peluncuran buku “Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil Untuk Generasi Emas Indonesia” oleh Ibu Prof Dr. (H.C.) Hj Megawati Soekarno Putri.

Kepala BKKBN Pusat dr. Hasto Wardoyo mengatakan, hari ini angka Stunting mencapai 24,4 persen dan setiap tahun di Indonesia ada 4,8 juta Ibu hamil dan melahirkan. Sehingga praktis 1,2 juta Stunting hampir setiap tahun terjadi apabila kita tidak melakukan apapun terhadap peristiwa kelahiran dan persalinan ini.

Hasto Wardoyo menjelaskan, Stunting disebabkan 3 hal utama, yang pertama adalah Suboptimal Nutrition yaitu kurangnya asupan makanan yang bergizi khususnya protein hewani. Kedua Suboptimal Health dan ketiga adalah Suboptimal Parenting.

“Untuk itu, sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap stunting ini, maka BKKBN berkolaborasi dengan berbagai sektor termasuk kepada jajaran TNI-Polri juga sektor swasta”, terangnya.

Dikatakan, peran TNI, Polri dan tokoh masyarakat sangat sentral di tengah masyarakat, sehingga BKKBN berkolaborasi dengan jajaran TNI, Polri dan juga jajaran Ibu-ibu dari TNI-Polri. “Kolaborasi ini, tentunya sangat strategis dalam rangka penurunan stunting,” ungkap dr. Hasto Wardoyo.

Ketua BKKBN menyampaikan strategi program sebagai langkah-langkah untuk melakukan percepatan penurunan angka stunting di Indonesia. “Kita sedang mengupayakan penurunan anak kerdil (stunting) di Indonesia menuju angka 14 persen pada tahun 2024, serta kami telah menyusun strategi program sebagai langkah-langkah untuk melakukan percepatan penurunan angka stunting di Indonesia”, ujarnya.

Hasto berharap, langkah-langkah tersebut didukung adanya sistem pendataan informasi yang akurat, pendampingan serta surveilans keluarga berisiko stunting dan audit kasus stunting. (*)

Beri komentar :
Share Yuk !