DPC APSI Banyumas Dilantik

PURWOKERTO – Sedikitnya 15 anggota dan pengurus DPC  Asosiasi Pengacara Syariah Indonesia (APSI) Banyumas dilantik, Selasa (26/11). Prosesi pelantikan yang dilakukan di Gedung Student Center IAIN Purwokerto dipimpin langsung Sekjen DPW APSI Jateng, Fakihudin SHI MH.

Pelantikan dihadiri sejumlah tamu undangan diantaranya dari Pengadilan Agama Purwokerto, Akademisi, mahasiswa dan Pembina DPC APSI Purwokerto yakni Dr Luthfi Hamidi.

Ketua DPC APSI Purwokerto, AA Mukhtarzain SHI MH mengungungkapkan, advokat syariah saat ini masih minim sehingga masih banyak dibutuhkan profesi bidang tersebut. Pelantikan APSI Banyumas merupakan yang pertama kali, diharapkan bisa memberi warna tersendiri dalam kancah pendampingan peradilan di Banyumas.

“Kebetulan hari ini yang dilantik adalah alumnus Fakultas Syariah IAIN Purwokerto semua, tentu ini bisa menjadi kebanggaan bagi Fakultas Syariah, termasuk menjadi motivasi bagi para mahasiswa,” terangnya.

Kedepan pihaknya juga akan bekerjasama dengan Fakultas Syariah untuk melakukan Pendidikan dan Pelatihan Profesi Advokat (P3A). Selanjutnya APSI Banyumas juga akan melakukan rekrutment dan ujian advokat.

Sementara itu, Fakihudin SHI MH mengungkapkan, advokat syariah secara kewenangan sama dengan advokat lain. Bidang yang ditangani baik hukum pidana maupun perdata, hanya saja advokat syariah memiliki kelebihan di bidang hukum ekonomi syariah, Waris, dan lainnya.

Pelantikan yang dihadiri mahasiswa juga diisi dengan Seminar dengan tema, Halal Value Chain, Diskursus Industri Halal di Indonesia dan Kebijakannya, menghadirkan dua orang nara sumber. Mereka adalah Dr Supani MA selaku Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Purwokerto yang juga Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Banyumas, dan Prof Dr Rifda Naufalin selaku Ketua LPPM Unsoed.

Dalam seminar tersebut membahas berbagai peluang industri halal yang bisa digarap oleh Indonesia. Pasalnya industri halal saat ini sudah menjadi tren dunia. Bahkan beberapa negara telah menetapkan diri dengan menjadi pelaku industri halal, seperti Thailand, Korea Selatan, Brazil dan Australia.

Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim maka harus mampu meraih kesempatan tersebut dengan menjadikan berbagai industri baik finance, pariwisata, fashion dan makanan harus menjadi pelaku utama dalam industri halal. (saw)

Beri komentar :
Share Yuk !