Dua Minggu, 59 Pasien Covid di Banyumas Meninggal

APD LENGKAP: Petugas pemakaman menggunakan APD lengkap saat memakamkan warga Wangon yang meninggal akibat covid-19 kemarin.

BANYUMAS – Satu pasien covid-19 asal Desa Banteran, Kecamatan Wangon, meninggal Kamis (14/1) lalu. Penguburan dilakukan tim BPBD Banyumas tanpa diikuti warga. Hanya anak, tokoh masyarakat, TNI, Polri, Pemdes Banteran, dan petugas khusus dengan APD lengkap.

Pasien berinisial R warga RT 1/5 Desa Banteran tersebut dinyatakan positif Covid-19 setelah dirawat selama 10 hari. Korban memang mempunyai riwayat penyakit penyerta atau komorbid.

Menurut petugas penguburan dari BPBD Banyumas, Eko Prasetyo pihaknya, menerima instruksi dari Dinas Kesehatan untuk melaksanakan penguburan sesuai SOP dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.

“Sesuai perintah Kepala Dinas Kesehatan melalui BPBD, Kami laksanakan penguburan pasien Covid-19 sesuai protokol kesehatan dan menggunakan alat pelindung diri lengkap, sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19,”kata Eko.

Sedang pihak keluarga, K yang juga anak pasien menyatakan orang tuanya dinyatakan suspect Covid19 setelah dirawat selama 10 hari. Pasien juga telah melaksanakam cuci darah dua kali.

“Sebelumnya memang punya riwayat penyakit, bahkan selama dua minggu ini cuci darah dua kali, dan saya juga ucapkan terima kasih untuk pihak terkait yang membantu pemakaman orang tua saya,” katanya.

Hinga saat ini dari data resmi banyumas Covid19 tanggal 14 Januari 2021 pukul 14:30 WIB penderita berjumlah 4058 orang dengan jumlah terkonfirmasi positif sebanyak 912 orang. Sedangkan korban meninggal berjumlah 198 orang. Sedang yang masih di rawat di Rumah Sakit sebanyak 306 orang dam sembuh 2.948 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Banyumas Sadiyanto, dua minggu di bulan Januari ini mencapai 59 orang. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas, Sadiyanto. “Kemarin tiga orang, kemarinnya lagi enam, pernah delapan orang. Rata-rata sehari tiga orqng meninggal,” katanya.

Dikatakannya angka rata-rata positif Covid 19 di Banyumas mencapai 4,94 persen. “Ini sudah di atas nasional, bahkan angka global. Ini angka prosentase bukan jumlahnya,” katanya. Menurut dia, banyaknya yang meninggal lantaran terlambat dibawa ke rumah sakit.(saw/acd)

Beri komentar :
Share Yuk !