PURWOKERTO – Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) kembali menunjukkan komitmennya dalam mempersiapkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing di kancah internasional. Melalui program Student Mobility, mahasiswa dari program Sarjana, Profesi, dan Magister Farmasi UMP dikirim ke Malaysia untuk mengikuti program internship di IKOP Pharma, salah satu perusahaan farmasi terkemuka di Kuantan, Malaysia.
Delapan mahasiswa tersebut dilepas secara resmi oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kerjasama, Saefurrohman, Ph.D., dan Wakil Dekan I Fakultas Farmasi, Dr. apt. Retno Wahyuningrum, M.Si., untuk memulai program magang selama 2 hingga 4 minggu. Para mahasiswa ini akan didampingi oleh apt. Uqie Shabrina Hasyyati, M.Farm., sebagai dosen pendamping selama di Malaysia.
Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kerjasama, Saefurrohman, Ph.D., berharap agar mahasiswa memanfaatkan kesempatan ini dengan maksimal. Di sana, mereka akan mendapatkan skill tambahan di industri obat yang pastinya akan menambah pengetahuan di luar hasil kuliah di UMP.
“Harapannya, mereka serius dalam mengikuti program ini sehingga pengalaman dan pengetahuan kefarmasiannya bertambah, dan ini juga bisa memperluas jaringan kerja sama UMP,” ujarnya saat ditemui di Purwokerto, Jumat (9/8/2024).
Sementara itu, Wakil Dekan I Fakultas Farmasi Dr. apt. Retno Wahyuningrum, M.Si., menyatakan bahwa mahasiswa yang berangkat kali ini terdiri dari tiga mahasiswa Sarjana Farmasi (PSSF), tiga mahasiswa Profesi Apoteker (PSPA), dan dua mahasiswa Magister Ilmu Farmasi (PSMIF). Program internship ini dijadwalkan berlangsung selama dua minggu untuk mahasiswa PSSF, satu bulan untuk mahasiswa PSPA, dan tiga minggu untuk mahasiswa PSMIF. Program ini diakui dalam satuan kredit semester (SKS) yang mereka tempuh.
“Kegiatan internasional ini merupakan program tahunan yang memberikan mahasiswa kesempatan untuk mengembangkan diri dan berinteraksi dengan masyarakat serta mahasiswa di luar negeri. Bagi Fakultas Farmasi UMP, program ini juga penting untuk memperluas dan meningkatkan jejaring kolaborasi internasional, serta memberikan hak dan kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan pengembangan diri di perguruan tinggi terbaik di luar negeri,” pungkas Dr. apt. Retno Wahyuningrum.(riz/tgr)