Hujan Deras, Tanah Longsor di Rawalo dan Jalan Terputus di Purwokerto

TERPUTUS : Jalan utama menuju Perumahan Tanjung Elok terputus, akibat amblesnya jembatan saluran. Hujan deras mengakibatkan dinding saluran terkikis hingga menyebabkan ambrol.

BANYUMAS – Akibat hujan lebat pada Kamis 27 Januari 2022 telah terjadi bencana tanah longsor mengancam dua rumah penduduk dan tebing sungai yang runtuh mengancam bangunan jembatan jalan utama grumbul Igir Cabe Desa Tipar kecamatan Rawalo. Tanah longsor juga terjadi di Grumbul Igir Cabe desa Tipar Kecamatan Rawalo dilereng pegunungan Jembangan. Selain itu Jalan utama menuju ke Perum Tanjung Elok Purwokerto dan Rumah Sakit (RS) Mata Purwokerto terputus. Jalan menganga dengan lebar 2,5 meter dan panjangnya 10 meter.

Salah seorang warga setempat, Eviyanti, 51, mengatakan bahwa dirinya tidak dapat keluar rumah. Sebab, kalan tersebut merupakan satu-satunya akses masuk dan keluar perumahan. Tidak hanya itu, jalan setempat merupakan jalan ke RS Mata Purwokerto. “Motor masih bisa lewat jalan tikus melalui jalan baru. Tetapi mobil sama sekali tidak dapat lewat,”katanya pada Jumat (28/1/2022).

Forum Relawan lintas Organisasi divisi seni 99 production Banteng Mas dibawah koordinator David Okta Nugraha bersama team Serayu rescue, Sukamto Babin Kamtibmas Tipar Polsek Rawalo dan Dedi Widianto Kadus IV desa Tipar Kecamatan Rawalo pada hari Jumat tgl 28 Januari 2022 mengecek ke lokasi longsor.

David mengungkapkan, tanah longsor di RT 3 RW 12 mengancam dua rumah, milik Nasim dan Marsidi. Longsoran sangat membahayakan 2 (dua) rumah tersebut.

Rumah Nasim (45 th) tinggal menyisakan 2 meter. Longsor juga menimpa bagian belakang rumah Marsidi (70 th), beruntung tidak menimbulkan kerusakan dan korban jiwa.

Selanjutnya Jumat (28/1/2022) sekitar pukul 16.00 saat team Fortasi masih di lokasi mendapatkan retakan baru di belakang rumah Nasim.

“ Di RT 1 RW 12 akibat hujan hari kamis juga terjadi longsoran tebing sungai mengancam jembatan sungai Igir cabe yang bila sampai terputus akan menyebabkan warga grumbul tersebut yang berjumlah 110 KK (300. orang) terisolir,” ungkap David.

Longsoran tebing sungai juga mengancam dapur Miarjo (55 th) yang rumahnya juga sudah terdapat beberapa retakan.

Lebih lanjut diungkapkan, longsoran dengan lebar 10 meter serta kedalaman 12 meter tegak lurus 60 derajat sangat membahayakan rumah Nasim yang berada diatas rumah Marsidi. Apabila hujan terus menerus dimungkinkan akan timbul longsoran baru, mengingat tanah didaerah tersebut adalah tanah tidak berikat dan pelapukan cadas .

Eddy Wahono pembina Forum Relawan Lintas Organisasi (Fortasi) yang terdiri dari gabungan relawan MDMC, MTA, Serayu Rescue, GAS, Bale Bakti Bawono, Rapi 08 lokal Cilongok, Kodok Ijo, FPRB Sumpiuh, Relawan khusus penanganan ODGJ, Reptil Satria,Bmt Amindo. Serta selalu didukung oleh PMI dan Pers & Mitra kerja. Menyatakan bahwa kondisi rumah kedua penduduk tersebut sangat riskan dan membahayakan bila sampai terjadi hujan.

Sangat diharapkan peran dinas dinas terkait yakni BPBD. Sedangkan penanganan jembatan, diharapkan DPU Banyumas juga segera mengambil tindakan preventif maupun perbaikan di lokasi.

Terkait dengan ambles nya jalan di Perum Tanjung Elok, Bupati Banyumas Achmad Husein telah menerima laporan mengenai amblasnya jalan setempat. Nantinya tim dari BPBD dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) bakal melakukan penanganan. (saw)

Beri komentar :
Share Yuk !