Husein Minta Angka Kematian Ditekan, Rapid Antigen Dapat Tambahan 10 ribu unit

BANYUMAS-Angka Kematian akibat covid 19 di Banyumas dinilai masih tinggi, untuk itu perlu upaya untuk menekan agar angka kematian bisa dikendalikan.
Hal itu terungkap dalam rapat kordinasi penanggulangan covid 19 di Pendopo Sipanji Senin (8/2).

Pada Februari ini angka kematian sudah menyentuh 15 kasus, jika dalam 30 hari kedepan, kasusnya bisa mencapai 56 kasus.

“Jika masih seperti itu, berarti penanganan atau pencegahan masih landai landai saja,” kata Husein.

Lebih lanjut diungkapkan, justru yang sekarang harus dilindungi yakni komorbid. Banyumas juga sudah punya datanya.

Untuk mengantisipasi jatuhnya korban jiwa, memang paling efektif dilakukan test antigen.

“Waktu kita adakan test serentak, dan ada penanganan medis, kasusnya bisa ditekan. Maka saya juga minta tambahan test antigen ke BNPB,” tambah Husein.

Jumlahnya sudah disetujui sekitar 10 ribu pcs, dan nantinya akan digunakan untuk test serentak.

Sementara itu dari Polresta Banyumas yang diwakili Kabag Ops Kompol Zaenal Arifin mengatakan, terkait persiapan PPKM Mikro penentuan zonasi harus valid dari RT RW.
Misal sakit tidak lapor, dikhawatirkan menyebarkan di pasar-pasar.

Agar pembuatan posko, dan struktur jadi tanggung jawab Pemda.Perbub harus akomodir fungsi pengendalian covid dan pemulihan ekonomi nasional.

Nanti ada aplikasi banyumas tangguh, akan diujicoba. Tujuannya untuk kendalikan kasus baru. Kolaborasi , memberi rasa aman, membangun kepatuhan masyarakat, dan membatasi kegiatan masih.

Sementara itu Didi Rudiyanto selaku Aspem Kesra mengungkapkan tim gugus tugas Covid di tiap RT akan diaktifkan. Yang masih masalah adalah kurangnya personil, penambahan relawan, satgas desa bentuk posko, anggaran untuk relawan Jabid, termasuk PKK dan BPBD. (Saw)

Beri komentar :
Share Yuk !