IAIN Purwokerto Gandeng Pemkab Banyumas Kembangkan Budaya Panginyongan

PURWOKERTO-Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto menggandeng Pemkab Banyumas untuk mengembangkan budaya panginyongan. Hal ini diwujudkan dalam gelaran Focus Group Discussion (FGD), Senin (7/10) di Hotel Java Heritage Purwokerto.

Rektor IAIN Purwokerto, Dr Moh Roqib MAg mengatakan, FGD ini selaras dengan langkah institusinya yang tidak lama lagi akan bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri Saifuddin Zuhri (UIN SAIZU).

“Visi dari UIN SAIZU adalah untuk menjadi pusat dan referensi pengembangan ilmu keislaman yang terkait budaya panginyongan,” katanya.

Secara geografis budaya, panginyongan tidak hanya mencakup Kabupaten Banyumas saja, tetapi juga meliputi wilayah kabupaten di sekitarnya. Diharapkan masyarakat Banyumas raya lebih memahami Islam yang nusantara dengan konteks budaya lokal.

“Pendaftar pada tahun ini berjumlah 18.472 orang, sedangkan yang diterima dan melakukan daftar ulang sebanyak 2.615. Jumlah mahasiswa yang diterima sedikit dikarenakan masih terbatasnya ruangan yang ada sehingga dengan bertransformasinya menjadi UIN SAIZU optimis akan menerima mahasiswa lebih banyak lagi,” katanya.

Masih menurut Roqib, proses untuk menjadi UIN sudah memenuhi syarat penilaian yang telah dilakukan oleh Tim Penilai di Bogor dan Jakarta. Untuk menjadi UIN dibutuhkan nilai minimal 300, sedangkan IAIN Purwokerto mendapat nilai 325,8.

Sementara itu Bupati Banyumas, Ir Achmad Husein menyampaikan agar budaya panginyongan tidak hanya sebagai simbol kebanggaan saja namun harus digali lebih dalam lagi hakekat dari panginyongan.

“Mengangkat budaya panginyongan juga harus bisa meningkatkan kemakmuran dan mengentaskan kemiskinan serta pengangguran masyarakat khususnya di wilayah Kabupaten Banyumas,” katanya.

Ia menambahkan Pariwisata dan Perguruan Tinggi merupakan sektor yang cocok untuk masyarakat Banyumas. Perguruan tinggi bisa memberikan peluang berdirinya banyak tempat kost untuk mahasiswa dan juga kuliner.

“Hal ini didasarkan pada fakta bahwa masyarakat Banyumas yang hanya lulus Sekolah Dasar (SD) sampai dengan saat ini berjumlah 60%. Sehingga adanya transformasi IAIN Purwokerto diharapkan tetap dapat memberikan manfaat kepada masyarakat Kabupaten Banyumas pada sektor pendidikan,” pungkasnya. (prs)

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar