Kecanggihan IT bagi Guru Masa Depan dalam Pembelajaran Daring

Pandemi Covid-19 saat ini menjadi bencana yang membawa dampak besar di berbagai aspek kehidupan, tidak terkecuali dalam dunia pendidikan. Namun, pandemi Covid-19 ini tidak menjadi alasan bagi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto untuk tidak melaksanakan KKN. Pada tahun ini, FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto melaksakan KKN Alternatif mulai 1 Mei – 9 Juni 2020.

Ada beberapa pilihan yang diberikan diantaranya adalah Relawan Pendidikan Pendamping Siswa SMP/SMA/SMK atau sederajat melalui pembelajaran daring, Relawan Pendidikan Pendamping orang tua siswa PAUD dan SD melalui pembelajaran daring, dan Relawan Gugus Tugas Pencegahan COVID-19 minimal tingkat RT.

Silvia Afrianingsih, salah satu mahasiswa atau peserta KKN Alternatif FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto merasa memiliki pengalaman baru yang cukup menantang. KKN yang selama ini dibayangkan akan berada di luar kabupaten dan berada di tengah masyarakat, kini ia melaksanakan KKN secara online. Silvia memilih KKN dengan menjadi Relawan Pendidikan Pendamping Siswa SMP/SMA/SMK atau sederajat melalui pembelajaran daring. Baginya, pembelajaran online atau daring menjadi salah satu permasalahan yangcukup disoroti sekarang ini.

Terlebih di lingkungan sekitarnya yang juga banyak anak-anak melaksanakan pembelajaran daring. Silvia mengaku sering melihat anak-anak yang mengeluh akan pembelajaran daring. Ia melaksanakan KKN bersama sebagian siswa VIII B SMP Negeri 2 Pengadegan yang beberapa siswanya merupakan tetangga disekitar lingkungannya. Ia melaksanakan beberapa program diantaranya adalah bimbingan belajar bahasa Indonesia, konsultasi tugas, literasi, keterampilan menyimak, kuis, motivasi dan sharing.

Dengan adanya kegiatan KKN Alternatif ini, Silvia mempunyai pengalaman baru khususnya dalam dunia pendidikan. Silvia yang merupakan salah satu mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ini mengaku dapat menyalurkan berbagai pengetahuan atau ilmu yang saat ini sudah ia peroleh selama kuliah, mengingat fakultas yang ia ambil adalah keguruan. Selama KKN berlangsung Silvia merasakan menjadi guru secara

online. Setiap hari ia membimbing siswa-siswinya dalam kegiatan belajar daring. Selain itu juga membantu siswa dalam kesulitannya mengerjakan tugas, menerapakan literasi, keterampilan menyimak, dan juga motivasi.

Silvia mengatakan pelaksanaan KKN Alternatif ini merupakan pengalaman yang baru baginya. Ia harus melakukan semua kegiatan secara online karena tidak diperbolehkan bertatap muka secara langsung dengan siswa. Ia juga kerap menemui beberapa kendala dalam pelaksanaan KKN ini. Diantaranya adalah siswa terkadang tidak memiliki kuota internet yang cukup untuk mengikuti pembelajaran daring.

Banyak siswa yang offline setiap harinya karena keterbatasan kuota internet. Namun Silvia tidak tinggal diam, ia menuturkan tetap berusaha untuk memberikan sedikit kuota bagi siswa yang tidak memiliki kuota, agar mereka tetap bisa mengikuti pembelajaran

daring. Sesekali waktu juga siswa merasa bosan dan jenuh karena harus belajar dan mengerjakan tugas setiap harinya. Mereka merasa lelah dengan tugas yang demikian banyak, dan harus diselesaikan dengan waktu yang tidak lama. Silvia merasa tergerak untuk mencari cara agar bisa menghibur siswa yang merasa jenuh dan lelah, yaitu dengan cara kegiatan menyimak video di hari minggu atau kegiatan santai di hari minggu.

Silvia juga menuturkan ada beberapa pengalaman unik yang ia rasakan. Salah satunya adalah saat melaksanakan kuis berhadiah. Siswa sangat antusias dengan adanya kuis berhadiah ini. Setiap hari sabtu menjadi hari yang paling ditunggu bagi siswa-siswinya karena ada kuis berhadiah yang bisa mereka ikuti. Selain bisa mengukur kemampuan siswa, mereka juga mendapat bonus bagi yang memenangkan kuisnya. Mengetahui siswa-siswinya yang tampak bersemangat dalam belajar menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Silvia.

“Kalau siswanya senang saya jadi lebih semangat dalam mendampingi mereka” ujar Silvia. Selain itu juga ada bebarapa orang tua dari siswa yang menghubungi Silvia melalui pesan whatsapp mengungkapkan rasa bahagia karena mau membantu anaknya dalam belajar daring.

Bagi Silvia, pelaksanaan KKN Alternatif menjadi pengalaman cukup berharga. Di masa pandemi Covid-19 ini, ia dapat berkontribusi khususnya dalam dunia pendidikan. Ia bersyukur dengan adanya pelaksanaan KKN Alternatif dapat membantu salah satu

permasalahan yang dihadapi yaitu kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran daring. Bukan hanya sekadar menjalankan kewajiban KKN, namun pengalamannya dapat ia jadikan bekal untuk cita-citanya menjadi guru.

Apalagi pada masa yang akan datang, tentu sebagai seorang guru masa depan, pengetahuan dan keterampilan menggunakan kecanggihan IT merupakan hal yang tidak bisa ditawar lagi. Kegiatan selama KKN Alternatif yakni menjadi pendamping pembelajaran daring bagi siswa, setidaknya merupakan tiket bagi Silvia untuk menyiapkan diri sebagai Guru Masa Depan. (Aiv)

Beri komentar :
Share Yuk !