Kelompok Tani Dapat Bantuan Bibit Kopi Arabica

BANYUMAS-Yayasan Ngoedi Lestari Santoso (YNLS) yang dimotori oleh Galih, Edy Daryono dan Sony Bharata bersama Forum Komunikasi Koperasi Kopi Gunung Slamet (FKGS) mendistribusikan bibit Kopi Arabica Sigaruntang kepada Kelompok Tani, Senin (8/8/2022).

Kelompok tersebut meliputi Kelompok Tani Hutan (KTH), Kelompok Perhutanan Sosial (KUPS) dan Pegiat Kopi yang tersebar di 5 Kecamatan di Kabupaten Banyumas, yaitu Baturraden, Kedung Banteng Cilongok, Ajibarang, Lumbir, dan Pekuncen.

Para penerima bibit kopi ini sebelumnya telah mengikuti Bimbingan Teknis Budidaya Kopi Arabica di Wisma Hegarmanah Baturaden, 4 Agustus lalu. Kegiatan tersebut dihadiri oleh 30 peserta yang mewakili Kelompok Petani Kopi tersebut.

Ketua Penyelenggara Bimtek Edy Daryono menyampaikan, tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk membantu upaya penghijauan lereng Gunung Slamet dengan tanaman produktif yang menghasilkan nilai ekonomi tinggi, yaitu Kopi Arabica, agar dapat memberi dampak langsung pada peningkatan kesejahteraan petani di lereng Gunung Slamet.

“Jumlah bibit yang dibagi sebanyak 4000 batang,” jelasnya.

Edy menjelaskan, saat pelatihan Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Banyumas Sugiarti menyampaikan Dinas Pertanian Kabupaten Banyumas merasa bersyukur bisa bermitra dengan YNLS dan FKGS dalam upaya Peningkatan ekonomi masyarakat. Melalui budidaya tanaman kopi di Lereng Gunung Slamet dan Dinas Pertanian akan siap mendukung serta membina para Petani Kopi. Sementara narasumber lain, Hendri menyampaikan materi tentang Budidaya dan Pasca Panen Kopi Arabika.

“Acara Bimtek penanaman bibit kopi ditutup dengan kegiatan Teknik Seduh Kopi oleh Barista Heri Lolana sebagai pengenalan metode seduh kopi,” katanya.

Menanggapi kegiatan YNLS dan FKGS tersebut, Pembina YNLS Agus Santoso yang juga adalah Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM menegaskan bahwa kepedulian penghijauan dengan tanaman keras yang memiliki nilai ekonomis seperti Kopi Arabica dan dilakukan secara sinergitas antara pemerintah daerah Kabupaten Banyumas dan elemen lain.

“Jadi sinergi dengan aktifis lingkungan hidup seperti YNLS, pelaku usaha seperti FKGS serta Kelompok Tani yang juga didukung oleh pihak swasta tentu merupakan perwujudan nilai gotong royong,” terangnya.

Agus berharap agar upaya seperti ini didukung dan direplikasi sehingga lingkungan hidup semakin hijau dan masyarakat Kabupaten Banyumas mendapatkan manfaat ekonomi.

“Kami juga minta agar YNLS dan FKGS melakukan proses pendampingan kepada Kelompok Tani yang sudah memperoleh Bibit Kopi agar tumbuh subur dan panennya melimpah. Lalu nanti hasilnya ditampung, sehingga ada kepastian pembelian bagi petani dan bisa menjadi close loop business ecosystem”, pungkasnya. (*)

Beri komentar :
Share Yuk !