Keluar dari Jeratan Rentenir Harus Dilandasi Tekad Kuat

Endah (35) warga Ajibarang Kulon kini hampir lepas dari rentenir. Kini pinjaman yang harus dilunasi hanya Rp 3 juta saja, dari hutang awal Rp 15 juta.

Pedagang sayur di Pasar Ajibarang ini mengaku, sudah dua tahun mengangsur pinjamannya kepada rentenir. Tidak mudah memang untuk bisa keluar dari jeratan rentenir.

Menurutnya butuh komitmen yang kuat, agar benar-benar terhindar dari rentenir. “Bagi pedagang pasar pinjam ke rentenir sangat mudah, sekali mengucap pinjam, maka saat itu juga uang dicairkan, tetapi harus mampu menanggung beban bunga yang tinggi,” terangnya.

Dari pinjaman Rp 15 juta, ia setiap bulan mengumpulkan Rp 2 juta. Uang dua juta tersebut dikumpulkan setiap hari pada saat jualan. “Kadang setor Rp 50 ribu, kadang Rp 100 ribu. Jika akhir bulan setelah mencapai Rp 2 juta, baru digunakan untuk motong angsuran,” terangnya.

Dari uang Rp 2 juta yang dikumpulkan selama sebulan, maka Rp 1.300.000 untuk membayar bunga, dan Rp 700.000 untuk pokok pinjaman. Ketentuan tersebut terus berlaku menurun sesuai dengan jumlah saldo pinjaman.

“Artinya pada bulan pertama, kita setor Rp 2 juta, hanya dihitung Rp 700 ribu untuk pokok pinjaman, jadi saldo pokok pinjaman menjadi Rp 14.300.000,” ungkapnya.

Menurutnya pola yang dilakukan rentenir memang sangat halus. Awalnya membuka program tabungan bagi pedagang, setelah itu jika ada yang butuh maka langsung dipinjami. Jika ada yang macet, maka akan ditunggu sampai pedagang yang bersangkutan mampu melunasi kembali.

Baca Juga:

Endah mengaku, setelah selesai nanti, ia tidak akan lagi pinjam ke perorangan atau rentenir. Kedepan jika memang banyak program pinjaman dengan bunga murah, maka ia lebih memilih meminjam dari lembaga formal.

Ia mengungkapkan, banyak pedagang yang terjerat rentenir, karena kadang butuh untuk membeli stok barang. Namun terkadang tidak membuat perhitungan yang matang.

“Dari itu akan sangat bagus jika pedagang juga membuat koperasi mandiri yang di dalamnya beranggotakan pedagang, sehingga selain bisa memanfaatkan bunga murah, pedagang yang tergabung dalam koperasi juga bisa mendapatkan bagi hasil dari koperasi yang dibentuknya,” katanya. (saw)

Beri komentar :
Share Yuk !