Keluhkan Polusi Pabrik, Puluhan Warga Wangon Geruduk DPRD

PURWOKERTO – Puluhan warga Desa Wangon Kecamatan Wangon mengadu ke DPRD Banyumas, Senin (9/12). Kedatangan mereka mengeluhkan polusi dari pabrik Asphalt Mixing Plant (AMP) di wilayah tersebut.

Kedatangan warga ini diterima oleh Ketua Komisi 2 DPRD Banyumas, Subagyo dan anggota. Sejumlah Anggota DPRD yang turut menerima warga yakni Agus Prianggodo, Ketua Badan Kehormatan, Suswanto Fraksi Gerindra, Joko Pramono fraksi PKS dan Agus Supriyanto dari PDIP.

Dalam kesempatan tersebut juru bicara warga, Jarwoto mengatakan selama ini warga mengeluhkan polusi asap, suara bising, debu dan polusi lain. Ia mempertanyakan apakah layak, ada pabrik AMP yang lokasinya berdekatan dengan pemukiman penduduk.

Beberapa pertemuan antara warga dan pihak pabrik untuk mencari solusi masalah tersebut sudah dilakukan. Namun belum ada hasil yang memuaskan. “Kami pernah melakukan pertemuan di desa. Pertemuan itu difasilitasi perangkat desa, namun point yang dihasilkan belum semuanya terlaksana,” ungkapnya.

Pertanyakan Izin Pemerintah

Salah satunya suara bising dari mesin yang saat ini belum teratasi. Adapun pemasangan peredam yang dilakukan pihak pabrik dinilai belum maksimal.Apalagi pabrik tersebut juga beroperasi hingga malam hari, sehingga warga merasa kurang nyaman.

Selain itu ia juga menanyakan terkait pemberian izin ini dari pemerintah. Pasalnya warga merasa tidak memberikan rekomendasi saat proses perizinan.

Suharjono, salah satu pemegang saham di pabrik tersebut mengungkapkan, ia baru satu tahun melakukan take over pabrik tersebut. Sehingga tinggal melanjutkan saja. Selain itu terkait kerjasama dan sinergitas, pihaknya juga berupaya mengakomodir warga. “Kami sangat terbuka dengan dialog, kami harap juru bicara warga juga bisa langsung datang untuk mencari solusi,” terangnya.

Kemarin pertemuan berjalan alot, sebab warga juga meminta agar pihak pabrik bisa lebih peduli.

Mengaku Beri Dukungan

Manajer PT Putra Wirasaba Asli yang bergerak di bidang AMP tersebut mengungkapkan, kesepakatan dengan warga memang tidak bisa serta merta dilaksanakan. Misal pembangunan tembok keliling juga sudah dilakukan bertahap. Untuk peredam mesin produksi rencananya kedepan menggunakan listrik, sehingga tidak lagi menggunakan diesel atau genset.

Selain itu pihaknya juga mengaku sudah memberi dukungan, misal untuk kas RT, membantu kegiatan keagamaan, hingga pengaspalan jalan.

Sementara itu Subagyo SPd dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, pihak perusahaan harus lebih peka terhadap aspirasi warga. “Jika saya amati, ini problemnya kepekaan saja, jadi kami harap pihak perusahaan juga responsif,” ungkapnya.

Namun demikian ia juga meminta agar warga tidak asal waton ngotot, sehingga bisa ada titik temu. Mengingat pertemuan tersebut belum menemukan kesepakatan, selanjutnya pihak DPRD bersama dinas terkait, dan warga akan melakukan kunjungan ke lokasi.

Jika tuntutan dinilai wajar maka masih bisa dilaksanakan, namun jika mengarah pada penutupan hal itu terlalu berlebihan, sebab salah satu dampaknya yakni menjadi catatan terhadap investasi d Banyumas. Selanjutnya kunjungan ke lokasi akan dilakukan, besok usai rapat paripurna. (saw)

Beri komentar :
Share Yuk !