Ketua STIKES Ibnu Sina Ajibarang: Pemimpin Harus Sukses dan Totalitas Bekerja

MENGEMBAN Amanat lembaga pendidikan bukanlah hal yang mudah, tetapi jika mendapat amanat tersebut juga tidak boleh menyerah. Bekerja secara total dengan menerapkan target yang terukur, adalah cara yang dilakukan Adi Susanto S farm Apt dalam memimpin STIKES Ibnu Sina Ajibarang.

Pria Asli Sokaraja Banyumas ini memang memiliki pengalaman mengelola lembaga pendidikan di SMK Maarif 2 Ajibarang. Mengawali sebagai seorang pendidik tahun 2010 lalu, ia kemudian mendapat amanat untuk menjabat sebagai kepala Sekolah SMK Maarif.

“Dulu jumlah murid masih dikisaran ratusan, saat ini sudah lebih dari seribu siswa,” ujarnya.

Seiring perkembangan pihak yayasan kemudian memutuskan untuk membuka STIKes Ibnu Sina. Tahun 2019 ini adalah angkatan tahun ke tiga, dari angkatan pertama yang hanya 24 orang. Kini jumlah mahasiswa sudah mecapai 98 orang.

Perlahan tapi pasti, pertumbuhan dan perkembangan tersebut dirasakan, baik oleh lembaga maupun oleh para mahasiswa. Lulusan STIKES Ibnu Sina juga langsung mendapat STRTTK atau Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian.

Dengan surat tersebut setiap lulusan farmasi bisa langsung terserap di dunia kerja. Bahkan mulai tahun 2020 mendatang setiap lembaga baik klinik, puskesmas, apotek, setiap SDM nya wajib memegang STRTTK.

Menurut Adi Susanto, yang terpenting adalah Visi lembaga bisa dimplementasikan dalam misi yang dipegang bersama. Sehingga dengan kekompakan tersebut sebuah lembaga bisa berkembang lebih maju.

Kembangkan Kerjasama Kelembagaan

lembaga pendidikan sebagai pencetak generasi yang profesional dan unggul harus mampu menjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Hal itu pula yang kemudian diterapkan dengan menjalin kerjasama kelembagaan. Kerjasama tersebut mulai dari stake holder di eksekutif, DPR Ri, hingga lembaga yang siap menampung lulusan, seperti Kimia Farma, apotek K24 dan lainya.

Selain itu, dengan adanya peraturan pemerintah yang mengharuskan setiap tenaga farmasi memiliki STTRK maka, banyak pula tenaga kerja yang harus difasilitasi, untuk melanjutkan pendidikan dan mendapat legalitas yang sesuai.

Selain kerjasama lembaga, yang lebih utama yakni peningkatan SDm para pendidik. hal itu dilakukan dengan menempuh pendidikan lanjutan baik S2, maupun S3. Setidaknya dari 19 orang tenaga pendidik, saat ini terdapat sejumlah pengajar yang sedang melakukan study lanjut.

Tambah Jurusan

Besarnya kebutuhan tenaga kesehatan, saat ini masih terjadi kesenjangan dengan jumlahSDm yang tersedia. Berkaitan dengan hal itu STIKes Ibnu Sina juga akan menambah dua jurusan lagi. pertama D4 Analis Kesehatan ( teknologi laboratorium medis) dan Apoteker.

Penambahan jurusan tersebut semakin menambah jumlah SDm yang dibutuhkan sesuai bidangnya. Adi Susanto yang pernah menjadi Supervisor di salah satu industri farmasi memahami betul peluang dan kebutuhan tersebut.

Menurutnya STIkes Ibnu Sina kini tengah menyiapkan segala infrastruktur, mulai dari gedung, upgrade tenaga pengajar, kerjasama lembaga hingga, pengabdian masyarakat. Dengan berbagai upaya yang dilakukan, pihaknya yakin target pencapaian dengan skala yang terukur bisa diraih sesuai dengan schedule yang ditetapkan. (saw)

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar