Komunitas Sepeda dan Lari Banyumas Manfaatkan Aplikasi Virtual di Masa Pandemi

PURWOKERTO-Semasa pandemi, segala aktifitas di luar rumah harus dibatasi, untuk menekan angka penyebaran Covid-19. Namun, bukan berarti semua aktifitas harus mandeg. Seperti berolahraga, bisa tetap dilakukan meski harus benar-benar dilakukan dengan menjalankan protokol kesehatan.

Protokol kesehatan yakni dengan tetap menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan (3M) menjadi acuan agar tetap aman beraktifitas atau berolahraga di masa pandemi.

Ketua Komunitas Sepeda Banyumas, Rano mengatakan bersepeda di masa pandemi ini semakin banyak dinikmati masyarakat sebagai salah satu cara untuk menjaga imun tubuh.

Untuk itu dirinya bersama anggota komunitas dan Dinas Perhubungan Banyumas berusaha mengedukasi masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan.

“Di Banyumas sudah terbentuk adanya Forum Keselamatan Bersepeda Banyumas (FKSB). Melalui forum itu, bertujuan untuk mencontohkan pada pesepeda di Banyumas untuk tetap mematuhi peraturan bersepeda. Terlebih juga mematuhi protokol Covid-19,” katanya saat mengisi Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Banyumas Ekspres dan Kebumen Ekspres, Rabu (18/11).

Sedangkan untuk internal komunitas sepeda, ia menekankan kepada para anggota untuk tetap mengenakan masker saat gowes. Juga untuk tidak menimbulkan kerumunan dan tidak memacu sepedanya seperti biasa.

“Bersepeda ini hanya untuk menjaga imun tubuh, bukan mengejar target jarak atau kecepatan tertentu. Selama masih pelan saya kira masih baik-baik saja ketika gunakan masker,” katanya.

Untuk menghindari adanya kerumunan saat bersepeda juga bisa dilakukan sendiri. Pun juka bersama dnegan teman-teman lainnya hanya dibatasi sekitar 5 orang. “Yakni Kumpulnya cukup di media sosial ataupun berlomba memakai aplikasi virtual Strava, yang bisa digunakan para komunitas untuk menguji lintasan ataau jarak tempuh,” katanya.

Terkait even bersepeda, lanjutnya, saat ini semuanya berbasis virtual. Seperti saat Jambore Sepeda Lipat Nasional baru-baru ini juga diadakan secara virtual. Jadi gowes sendiri di kota masing-masing.

“Kalau di Banyumas belum ada selama pandemi. Even gowes baru akan digelar pada Januari tahun depan. Itu pun rencananya akan digelar secara virtual,” katanya.

Selain gowes, untuk meningkatkan imunitas tubuh juga bisa dilakukan dengan penambahan suplemen vitamin.

Sama halnya dengan Komunitas Banyumas Runners, Dede Aji Purnomo mengatakan, sejak Maret lalu praktis tidak ada even berlari. Sehingga anggota komunitas hanya berlari sendiri-sendiri.

“Secara komunitas kegiatan olahraga sudah off, hanya aktif berlari di rumah masing-masing. Kami mendukung upaya pemerintah tidak mencoba mengumpulkan orang banyak,” katanya.

Untuk tetap aman berolahraga saat pandemi, ia mengaku lebih memilih jalur track yang sepi, tidak melalui titik keramaian. “Sedangkan dalam penggunaan masker saat berlari masih sulit dilakukan karena olahraga ini membutuhkan banyak asupan oksigen. Namun, kami mangakali dengan memilih jalur yang sepi,” katanya.

Untuk even yang pernah diikuti selama masa pandemi, ia bercerita pernah berpartisipasi dalam even Borobudur Marathon yang hanya diikuti 26 atlet nasional.

“Even itu pun sangat menerapkan protokol kesehatan. Jumlah peserta dibatasi dan sebelum berangkat harus dites swab, kemudian sebelum acara digelar para peserta juga jalani karantina mandiri dan tes swab lanjutan,” katanya.

Sedangkan yang dilakukan secara massal, lanjut dia dilakukan secara virtual. Jadi masyarakat umum yang mengikuti even tersebut dari kota masing-masing dan sendirian. Sehingga pada even tersbeut tidak ada kumpulan massa. “Masyarakat yang mengikuti even Borobudur Marathon yang dilakukan secara virtual sangat banyak. Tidak mengurangi antusiasme mereka,” ujarnya (mas)

Beri komentar :
Share Yuk !