Lagu Sang Surya Muhammadiyah dengan Iringan Musik Kentongan, Pecahkan Rekor Muri oleh Mahasiswa Baru UMP

PURWOKERTO – Lagu Sang Surya Muhammadiyah bergema di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Dengan iringan musik kentongan terbanyak, mahasiswa baru itu kembali menciptakan rekor baru untuk dicatatkan di Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri). Muri tersebut berhasil diraih atas prakasa dan penyelenggaraa Pagelaran Lagu dan Iringan Musik Kentongan Terbanyak.

Presiden Mahasiswa UMP Abid Hanifi Samha mengatakan Muri kali ini mahasiswa baru UMP mengadakan pagelaran lagu dan iringan musik kentongan terbanyak. Ada lima lagu, yakni Sang Surya Muhammadiyah, Perayu layer, Baturaden, Linggamas dan Tanah airku.

“Untuk persiapannya teman-teman panitia itu dua bulan, tapi untuk peserta itu hanya dua hari. Latihannya lebih ke bagaimana caranya memukul, kemudian variasi-variasi dalam gerakannya,” jelasnya.

Menurutnya, diambil kentongan karena ingin mengangkat dan mengenalkan budaya Indonesia yang ada di Banyumas.

“Kami mengangkat tema nasionalisme dan juga cinta tanah air, itu bagian dari implementasi bagaimana kita mengenalkan kepada mahasiswa baru tentang budaya Indonesia dan di Banyumas khususnya,” jelasnya.

Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Al Islam Kemuhammadiyahan Darmawan SE Msi mengatakan UMP telah berhasil mencatatkan sedikitnya empat di Muri yakni investasi saham Syariah, Es Krim dari Ubi, Sepuluh Ribu Solusi untuk Bangsa, dan Kentongan.

“Jumlah kentongannya 6000 yang dipegang oleh 3000an mahasiswa. Ini adalah bentuk dari kepedulian teman-teman mahasiswa karena kentongan ini salah satu budaya di Banyumas yang nanti juga akan mengiringi lagu daerah, lagu Banyumas,” jelasnya.

Sepirit bagaimana mahasiswa peduli terhadap budaya lokal Banyumas yang kita angkat menjadi nasional.

“Sepiritnya tidak hanya memperoleh piagam Muri tetapi ada sepirit bagaimana memperkenalkan budaya Banyumas di kalangan mahasiswa baru UMP yang berasal dari beberapa provinsi. Karena mahasiswa UMP ada semua perwakilan dari setiap provinsi, dan kita kenalkan budaya Banyumasan,” jelasnya.

Sementara itu perwakilan MURI Sri Widayati mengatakan, Museum Rekor Dunia-Indonesia berkesempatan hadir ke Universitas Muhammadiyah Purwokerto untuk menyaksikan satu kegiatan spektakuler yaitu pagelaran lagu dengan iringan musik kentongan Calung terbanyak oleh mahasiswa baru dengan jumlah 3009 mahasiswa.

“Kegiatan ini resmi kami catat di Muri sebagai rekor yang ke 10.520. Kami berikan penganugrahan pengharganya kepada Universitas Muhammadiyah Purwokerto,” katanya.

Menurutnya, untuk kentongan calung ini memang yang pertama. Ada sebelumnya kentongan biasa, yang satu kentong dipukul dari yaitu Kabupaten Pacitan.

“Untuk calung ini yang pertama, dan karena ini merupakan budaya khas suatu daerah maka oleh ketua umum muri Bapak Jaya Suprana dikukuhkan sebagai rekor dunia,” pungkasnya.

Selama berlangsung, mahasiswa tampak kompak memukul kenthongan yang dipandu oleh tim khusus. Mereka juga membentuk formasi saling berhadapan dan perlahan bergerak maju.

Alunan musik kenthongan yang menggema beriringan dengan gerakan yang serasi membuat pemecahan Rekor Muri tersebut semakin ciamik. Meski dibawah terik matahari mahasiswa terlihat gembira menyayikan beberapa lagu daerah.

Pengalaman tersebut menjadi pengalaman yang mengesankan, apalagi saat mereka dinyatakan masuk perguruan tinggi, para mahasiswa sudah berhasil menorehkan prestasi Rekor MURI. (Tgr/saw)

Beri komentar :
Share Yuk !