Libur Natal dan Tahun Baru, Pemerintah Waspadai Titik Rawan Bencana

PURWOKERTO-Menghadapi Natal dan Tahun baru 2020 Pemerintah Kabupaten di wilayah Provinsi Jawa Tengah diminta mencermati titik kritis, baik rawan bencana maupun rawan macet.

Hal itu dikemukakan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di sela-sela Pengukuhan Guru Besar di Unversitas Jendral Soedirman Purwokerto, Rabu (18/12) Kemarin.

Berkaitan dengan persiapan Natal dan Tahun Baru, pihaknya sudah berkordinasi dengan Forkompinda dan kementrian perhubungan. “Peta titik kritis sudah kita siapkan, nanti kita pampang di setiap lokasi. Selain itu di sebar melalui media online. Apalagi saat ini musim penghujan guna antisipasi daerah rawan longsor,” ungkapnya.

Momen libur Natal dan Tahun Baru, biasanya terjadi kepadatan lalu lintas yang menyebabkan kemacetan. Secara umum ada tiga poin yang harus diantisipasi. Meliputi lokasi u-turn, pom bensin dan pasar tumpah. Titik tersebut harus diperhatikan, baik cara mengurai maupun mencegah terjadinya kecelakaan.

Gubernur menambahkan, pihaknya sudah melakukan ceking, termasuk menyiapkan pola rescue yang disiapkan. “Di titik rawan tersebut tidak hanya disediakan ambulan besar, tetapi juga disediakan ambulan motor, jadi bisa lebih gesit,” terangnya.

Stok Bahan Pangan Aman

Selain itu agar penanganan di wilayah bencana bisa lebih cepat, saat ini juga disiapkan aplikasi tanggap bencana, sehingga jika terjadi sesuatu bisa langsung ditangani.

“Secara umum, kami sudah siap, termasuk kesediaan bahan pangan juga aman, kami harap Natal dan Tahun baru kali ini bisa sukses dan lancar,” terangnya.

Seiring dengan hujan deras yang melanda wilayah Jawa Tengah, sejumlah bencana alam mulai terjadi. Terbaru bencana longsor dan banjir lumpur, yang menyebabkan ruas jalan nasional terputus, yakni di Banjarnegara dan Karangpucung Cilacap.

Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan kordinasi dengan berbagai pihak, tidak hanya BPBD dan Dinas Provinsi, namun juga kordinasi dengan BPBD Kabupaten dan Kota se- Jawa Tengah.

Termasuk menyiapkan logistik dan peralatan, untuk melakukan penanganan kebencanaan. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, juga telah memetakan ancamanan bencana hidrometrologi yang paling mematikan yakni longsor. Terutama mulai dari Kedu – Banyumas – Cilacap atau perbatasan Jawa Barat.

Sehingga wilayah-wilayah ini, perlu dilakukan perhatian khusus, termasuk penyedian peralatan berat di sejumlah wilayah yang rawan bencana tanah longsor.

Ganjar juga menilai penanganan bencana longsor di Banjarnegara yang menutup akses jalan nasional berjalan cepat. Sehingga menjelang pukul 23.00 WIB, jalan tersebut sudah bisa dibuka dan dilalui oleh kendaraan.

Ganjar juga meminta pada saat pelaksanaan masa liburan, Natal dan Tahun Baru 2020, perlu mewaspadai bencana alam yang berdampak pada jalan, ataupun rel kereta api.

Perlu juga adanya ambulan berukuran besar dan juga ambulan motor, untuk mengantisipasi jika terjadi bencana alam atau kecelakaan. Selain itu, di saat musim penghujan ini, diharapkan semua media masa untuk memberi sosilisasi kepada masyarakat. Agar bisa melakukan mitigasi dengan benar. (saw)

Beri komentar :
Share Yuk !