Lima Calon Ketua Ikafu Maju ke Tahap Pemilihan Langsung

PURWOKERTO, Panitia Musyawarah Nasional (Munas) II dan Reuni Ikatan Alumni Fisip Unsoed, Senin (18/10) malam, mengumumkan lima orang calon ketua yang melaju ke tahap pemilihan langsung.

Lima orang ini mewakili spektrum profesi lulusan Fisip yang bekerja sebagai akademisi dan profesional.

Mereka adalah Barid Hardiyanto pegiat NGO di Purwokerto, Tri Wuryaningsih dan Ali Rokhman dari kalangan akademisi, kemudian Nasihin Masha seorang jurnalis dan Anang Fahmi yang bekerja di sebuah lembaga amil zakat.

Pemilihan langsung akan digelar di Graha Widyatama, Unsoed Purwokerto pada Sabtu (23/10) mendatang. Para calon juga diberi kesempatan untuk memaparkan visi dan misi mereka pada Rabu (20/10).

Ketua Panitia Munas II dan Reuni Ikafu Barid Hardiyanto mengatakan sebelum muncul lima calon, panitia melakukan dua tahap penjaringan pada alumni di tingkat jurusan dan angkatan.

Tahap pertama, masing-masing jurusan melalui delegasi mereka mengajukan nama untuk menjadi bakal calon Ketua Ikafu. Tahap ini menghasilkan 19 nama bakal calon.

Tahap selanjutnya dilakukan dengan menggelar polling untuk mendapatkan lima calon yang mendapatkan suara terbanyak.

Pada tahap ini, tiap jurusan dan angkatan memilih lima bakal calon untuk menjadi calon ketua Ikafu.

“Selanjutnya lima orang calon ketua ini akan dipilih secara langsung dalam Munas Ikafu,” ujar Barid.

Menurut dia, pemilihan dan penjaringan 5 bakal calon ketua Ikafu dilaksanakan dengan demokratis karena melibatkan hampir seluruh angkatan dan jurusan.

“Semua nama yang muncul keluar dari akar rumput, alumni sendiri,” ujar dia.

Polling tahap kedua dilakukan oleh pihak lain yang independen yakni Rhizome, salah satu unit kegiatan mahasiswa di Fisip Unsoed yang fokus pada kegiatan penalaran ilmiah dan penelitian.

Barid menekankan Munas II dan Reuni Ikafu akan dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.

Peserta dibatasi hanya 150 orang, sementara kapasitas ruangan mencapai 3.000 orang.

Peserta juga akan melalui rapid test antigen Covid-19 sebelum memasuki ruangan munas.

Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Tri Wuryaningsih mengatakan keberadaan organisasi alumni sangat penting karena bisa menjembatani kebutuhan alumni ke kampus.

Sebaliknya juga menjembatani kebutuhan kampus kepada para alumni.

”Dalam konteks Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), sinergitas antara kampus dan alumni menjadi sangat penting,” ujar dia.

Kiprah alumni menurut dia bisa menjadi inspirasi mahasiswa. Kemampuan dan pengetahuan mereka bisa menjadi sumber pembelajaran mahasiswa.

Dia berharap Munas II Ikafu akan menghasilkan kepengurusan yang mampu membangun organisasi alumni yang bermanfaat, baik bagi alumni maupun almamater. (Hms)

Beri komentar :
Share Yuk !