Mahasiswa IT Telkom Purwokerto Ciptakan Brosur 3 Dimensi

PURWOKERTO-Brosur masih menjadi alat promosi yang banyak digunakan untuk mengenalkan suatu produk. Permainan jenis huruf, warna dan gambar dibuat semenarik mungkin sebagai daya tarik untuk dibaca.

Di era serba digital saat ini, rupanya bagi Mahasiswa Program Studi S1 Informatika Institut Teknologi (IT) Telkom Purwokerto, Anggar Ranawijaya tidaklah cukup.

Dengan sentuhan dari ilmu yang didapat di bangku kuliah, Anggar berinovasi membuat brosur tidak hanya dilihat secara dua dimensi, namun seperti melihat bentuk aslinya.

Inovasinya ini ia tuangkan dalam skrpsinya. Ia berhasil merancang sebuah aplikasi yang dinamai Arepmas. gunakan sistem AR (Augmented Reality) dan sistem android sebagai sistem utama, aplikasi ini bisa digunakan dengan smartphone.

“Pengguna akan dimanjakan kemudahan dan keunikan. Karena dengan hanya memindai gambar pada brosur mereka akan secara cepat melihat visualisasi seolah nyata karena berbentuk 3D,” jelas Anggar.

Rektor IT Telkom Purwokerto, Dr Ali Rokhman MSi saat mencoba aplikasi Arepmas.
Rektor IT Telkom Purwokerto, Dr Ali Rokhman MSi saat mencoba aplikasi Arepmas.

Promosi Wisata Banyumas

Menurutnya, satu contoh penerapan dari aplikasi yang ia kembangkan yakni untuk mengenalkan budaya dan wisata Banyumas dengan cara yang lebih menarik.

“Dengan memindai brosur, pengguna bisa melihat keindahan secara nyata tempat wisata yang hanya berbentuk gambar di brosur,” katanya.

Dosen IT Telkom Purwokerto, Condro Kartiko SKom MCs mengatakan, aplikasi Arepmas bisa menjadi terobosan sebagai media promosi wisata Banyumas.

“inovasi ini bisa menjadi solusi kekinian bagi semua pihak. Khususnya lembaga terkait, untuk bersama-sama membangun Pariwisita menggunakan teknologi kekinian,” katanya.

Rektor IT Telkom Purwokerto, Dr Ali Rokhman MSi mengapresiasi inovasi dari satu mahasiswanya ini. Menurutnya, aplikasi ini akan bisa terus dikembangkan.

“Sebagai langkah pertama aplikasi ini sudah terdapat protorype yang bisa diunduh dalam link download, atau memindai barcode yang disediakan oleh pembuat aplikasi. Saat ini kami tengah memproses HAKI untuk aplikasi tersebut,” katanya. (amh)

Beri komentar :
Share Yuk !