Pembangunan Shelter Kuliner GOR Mandeg, Dilanjutkan Kembali 2020

PURWOKERTO – Pembangunan shelter kuliner GOR Satria tahap dua masih belum dimulai. Ketiadaan anggaran menjadi pemicu pembangunan tahap dua pada tahun 2019 belum dilanjutkan.

Kasi Pembinaan dan Pengendalian PKL Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas, Budi S mengatakan, pihaknya saat ini mengupayakan lagi untuk mengajukan anggaran. Diakuinya, faktor tidak adanya anggaran membuat pembangunan shelter kuliner Gor tahap dua mandeg.

“Waktu kemarin sudah mengajukan total Rp 1,7 miliiar. Sempat mandeg karena belum ada anggaran,” katanya.
Dia menambahkan, dari total anggaran yang diajukan sudah termasuk area parkir. Shelter kuliner sendiri merupakan sebuah upaya dalam menata PKL.

“Kita orientasinya pedagang harian. Jadi tidak semua masuk,” imbuhnya.

Kendati sudah mengajukan namun disetujui atau tidak anggaran pihaknya menyebutkan merupakan kewenangan pusat. Pihaknya juga telah memasukkan pembangunan shelter kuliner sebagai prioritas utama.

“Kita sudah mengusulkan untuk shelter merupakan prioritas. Harapannya 2020 bisa rampung, namun semua tergantung ketersediaan anggaran,” paparnya.

Bagikan 100 Gerobak

Sementara itu, Kabupaten Banyumas menjadi salah satu daerah yang mendapatkan bantuan gerobak untuk PKL dari Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementrian Perdagangan, Jumat (1/11).

Kini, 100 gerobak tersebut telah didatangkan dan sudah didistribusikan kepada pedagang-pedagang di Kabupaten Banyumas.

“Sudah full ini datang semua, kemarin datang 60 gerobak, sekarang 40,” kata Wahyono, Kabid Pasar Dinperindag Banyumas.
Menurutnya, nantinya gerobak akan disalurkan di shelter-shelter. “Ada satu yang akan kami lakukan, menciptakan shelter baru. Kami ingin membuat shelter tahu dan gembus, atau jalabia. Pilihan itu, kami akan bangun shelter di Losari, nanti ada 10 atau 15 gerobak dijejer di sana,” ujar dia.

Sehingga, lanjutnya, itu akan seperti rest area. Selain juga mengenalkan produk unggulan di Kabupaten Banyumas.
“Itu yang akan jadi pilihan, yang lainnya kami masukan shelter, di Pancurawis, Ajibarang, dan beberapa tempat lain,” imbuhnya.

Pihaknya berharap, bantuan dari Kementrian Perdagangan tersebut dapat dimanfaatkan sebaik mungkin.
“Kami berharap sekali dengan gerobak sebagai sarana baru bagi PkL akan meningkatkan produktifitas bagi PKL.

Kami juga berharap PKL jaga kebersihan, keamanan, serta tidak berdgang ditempat yang tidak diperbolehkan,” tukasnya.

Salah satu PKL yang menerima bantuan, Tri Irianto yang kesehariannya berjualan Cilor dan Cilung mengaku senang atas bantuan tersebut.

“Saya senang sekali dan mudah-mudahan ini bisa menjadi berkah. Serta menambah semangat saya dalam berjualan,” tandasnya. (mhd)

Beri komentar :
Share Yuk !