Peralatan Tera Ulang Distandarkan di Perancis

CEK ALAT : Koordinator tim tera ulang mengecek presisi alat ukur

SUMPIUH-Peralatan tera ulang milik Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas sebelum digunakan telah melalui proses standarisasi. Tera ulang peralatan berada di Perancis.

“Alat ukur punya dinas juga ditera ulang dulu di Perancis. Pusatnya di sana. Jadi, ketelusurannya jelas,” jelas Koordinator Tim Tera Ulang Dinperindag Banyumas Riwuk Anggraini, Jum’at (26/2).

Peralatan tera ulang sebelumnya dikumpulkan terlebih dahulu di Bandung. Kemudian, mengambil nomor urut antrian.

Setiap tahun rutin dilakukan tera ulang di negara yang populer dengan Menara Eiffel itu. Dikatakan Riwuk meski sudah dijadwal. Antriannya sampai beberapa bulan. Hingga bisa kembali lagi ke Indonesia.

“Sampai kembali di dinas, kita siap gunakan yang sudah standar untuk pelayanan tera ulang alat ukur di wilayah Banyumas,” imbuh Riwuk di area Pasar Sumpiuh.

Hari terakhir pelayanan tera ulang di Pasar Sumpiuh. Sampai menjelang pukul 12.00 siang tercatat sudah 294 alat ukur yang ditera ulang.

Tidak hanya pedagang di dalam gedung pasar Sumpiuh yang tera ulang. Pedagang dari sekitar pasar terus berdatangan. Bahkan ada yang meminta Tim untuk menunggu karena akan salat Jum’at dulu.

Bowo, salah satu pemilik timbangan mengatakan setiap tahun selalu mengikuti tera ulang. Baginya, tera ulang wajib agar timbangan kembali presisi.

“Berfikirnya dosa kalau timbangan tidak pas. Jadi, kalau ada tera ulang dari dinas selalu datang,” ujar Bowo yang sedang menunggu antrian. (fij)

SUMPIUH-Peralatan tera ulang milik Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas sebelum digunakan telah melalui proses standarisasi. Tera ulang peralatan berada di Perancis.

“Alat ukur punya dinas juga ditera ulang dulu di Perancis. Pusatnya di sana. Jadi, ketelusurannya jelas,” jelas Koordinator Tim Tera Ulang Dinperindag Banyumas Riwuk Anggraini, Jum’at (26/2).

Peralatan tera ulang sebelumnya dikumpulkan terlebih dahulu di Bandung. Kemudian, mengambil nomor urut antrian.

Setiap tahun rutin dilakukan tera ulang di negara yang populer dengan Menara Eiffel itu. Dikatakan Riwuk meski sudah dijadwal. Antriannya sampai beberapa bulan. Hingga bisa kembali lagi ke Indonesia.

“Sampai kembali di dinas, kita siap gunakan yang sudah standar untuk pelayanan tera ulang alat ukur di wilayah Banyumas,” imbuh Riwuk di area Pasar Sumpiuh.

Hari terakhir pelayanan tera ulang di Pasar Sumpiuh. Sampai menjelang pukul 12.00 siang tercatat sudah 294 alat ukur yang ditera ulang.

Tidak hanya pedagang di dalam gedung pasar Sumpiuh yang tera ulang. Pedagang dari sekitar pasar terus berdatangan. Bahkan ada yang meminta Tim untuk menunggu karena akan salat Jum’at dulu.

Bowo, salah satu pemilik timbangan mengatakan setiap tahun selalu mengikuti tera ulang. Baginya, tera ulang wajib agar timbangan kembali presisi.

“Berfikirnya dosa kalau timbangan tidak pas. Jadi, kalau ada tera ulang dari dinas selalu datang,” ujar Bowo yang sedang menunggu antrian. (fij)

Beri komentar :
Share Yuk !