PURWOKERTO – Sebagai upaya memperkuat pengendalian inflasi khusus dari sektor pangan, BI Purwokerto menyerahkan bantuan sarpras produksi pangan.
Deputi Direktur Kepala Perwakilan BI Purwokerto Christoveny mengungkapkan, inflasi seringkali dipicu oleh kenaikan harga pangan. Oleh karena itu, peningkatan produksi pangan melalui program PI-KEKDA diharapkan dapat membantu menjaga stabilitas harga pangan dan mencegah lonjakan inflasi yang berakibat pada daya beli masyarakat.
Penyerahan simbolis sarana produksi pangan dalam rangka Program Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah (PI-KEKDA), itu dilakukan saat pembukaan Karya Kreatif Serayu 2024, Sabtu 20 Juli di Komplek Menara Teratai Purwokerto.
Lebih lanjut diungkapkan, bantuan sarana produksi pangan PI-KEKDA ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan produktivitas Gapoktan dalam melakukan kegiatan pertanian. Sarana yang diberikan meliputi traktor, pompa air, alat panen, dan mesin pengolahan hasil panen. Dengan bantuan ini, Gapoktan dapat mengoptimalkan proses produksi, meningkatkan hasil panen, dan pada akhirnya mewujudkan ketahanan pangan dan stabilitas harga pangan di Banyumas Raya.
Sejumlah gapoktan yang berkesempatan menerima secara simbolis sarana produksi pangan PI-KEKDA dalam kesempatan ini adalah Gapoktan Lestari, Desa Karangkemiri, Gapoktan Karya Mekar, Desa Karangjati, Gapoktan Toto Rahayu, Desa Kedungwuluh, dan Gapoktan Ngudi Rahayu, Desa Kembaran.
Penyerahan sarana produksi pangan PI-KEKDA merupakan wujud sinergi antara Bank Indonesia Purwokerto, pemerintah daerah, dan Gapoktan di Banyumas Raya.
“Sinergi ini diharapkan dapat terus berlanjut untuk mendukung program ketahanan pangan, stabilitas harga pangan, dan pengendalian inflasi di Karesidenan Banyumas,” ungkap Christoveny.
Karya Kreatif Serayu 2024 tidak hanya menjadi platform untuk mempromosikan UMKM, tetapi juga menjadi wadah untuk mendukung berbagai program strategis, termasuk ketahanan pangan, stabilitas harga pangan, dan pengendalian inflasi.