PURWOKERTO-Ratusan orang dikerahkan untuk membersihkan sungai dari sampah-sampah yang mengotori area Bendung Gerak Serayu, di Desa Kebasen Kecamatan Kebasen, Jumat (20/9).
“Selain dari Balai Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Tata Ruang Serayu Citanduy (Balai Pusdataru SC), juga melibatkan Balai besar wilayah sungai serayu opak (BBWS SO) dan Balai Pengelolaan Daerah aliran sungai dan Hutan lindung (BPDAS HL). Serta mengajak instansi pemkab Banyumas, Forkopincam Kebasen, Forum Rembug Masyarakat pengelolaan sumber daya air Serayu hilir, Mapala dari Unsoed dan Unwiku,” kata Kepala Balai pusda Taru SC, Ir Suwondo MT.
Menurutnya, aksi ini sebagai bentuk keprihatinan tentang darurat sampah di perbagai tempat khususnya di perkotaan dimana masyarakat kesadarannya dirasa masih sangat rendah dalam memelihara kebersihan lingkungan dan menjadikan sungai menjadi sarana utama pembuangan sampah rumah tangga.
Sungai Serayu menerima kiriman sampah dari 5 kabupaten yakni dari Wonosobo , Banjarnegara, purbalingga, Banyumas, dan Cilacap di bagian hilir sungai.
“Kegiatan bersih sungai mutlak harus sering dilaksanakan seiring menyadarkan masyarakat tentang arti pentingnya sungai untuk kehidupan. Semboyan kali resik banyune becik banyu mili petani mukti,” katanya.
Ketua Forum Rembuk Masyarakat Pengelolaan Sumber Daya AIr Serayu Hilir (Formas PSDA Serayu Hilir), Edy Wahono menambahkan, dalam membersihkan sampah ini pihaknya menggunakan 4 buah perahu tongkang dan 1 ponton untuk mengambil sampah dan enceng gondok. Serta 1 ekskavator untuk mengeruk sampah didasar saluran Flushing.
“Masalah sampah sebenarnya dapat diatasi bila masyarakat secara sadar dapat menjaga kebersihan lingkungan dengan memilah sampah organik dan anorganik,” katanya.
Ia berharap masyarakat bisa mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari. Serta tidak membuangnya di sungai karena akan mengakibatkan pencemaran dan bahaya banjir. (*)
