PURWOKERTO-Meski peminat batu akik sudah tak lagi seperti saat booming, Shelter Serayu Stone Purwokerto masih eksis memperjulbelikan batu akik, ali-ali, dan barang-barang unik dan antik.
Ketua Paguyuban Indro Tosan Aji mengatakan dengan beranggotakan kurang lebih 30, para pedagang tetap masih membuka lapaknya. Tidak lagi hanya batu akik tetapi juga barang antik dan pusaka-pusaka. Seperti keris, aneka kerajinan, furnitur atau mebel kuno, ’emban’ atau ali-ali alias cincin, liontin, dan aneka perhiasan lain.
“Kini, sebagian pengunjung mencari koleksi uang lama baik kertas maupun logam, biasanya untuk mas kawin yang menggunakan angka unik.” katanya.
Untuk kembali mengangkat kunjungan, Paguyuban Pedagang Akik dan Barang Antik menggelar bursa jual beli di Serayu Stone Purwokerto yang terletak Jl. Jenderal Soedirman, Purwokerto.
Buat Rambu dan Tanda Arah
Bupati Banyumas saat berkunjung ke Shelter Serayu Stone Minggu (1/12) pagi berjanji akan membuatkan semacam rambu dan tanda-tanda arah Serayu Stones. Agar masyarakat mengetahui keberadaaannya.
“Selain itu saya akan membuatkan tanda di selatan jalan penunjuk arah pasar yang unik. Misalnya akik yang besar, agar orang yang lewat tertarik untuk mampir melihat dan berbelanja,” katanya.
Sementara Jon Santriano lebih fokus menjual barang barang senjata nusantara. Meski Jon lebih dikenal dengan nama Jon Keris karena memiliki banyak keris kuno, dia juga menyimpan nusantara seperti mandau, samurai.
“Disini juga ada kudi kuno, kudi kuno itu ditandai pangkalnya itu besar dan kotak, ini senjatane wonge dewek,” katanya. (amh)