Telson Rider Luncurkan Album Negeri Kepingan Surga

PURWOKERTO. Tepat pada hari Rabu tanggal 17 Agustus 2022, menjadi salah satu hari yang sangat bersejarah bagi Telson Rider dalam karirnya di dunia literasi, khususnya musik. Di mana, sebuah album kecil pertamanya bertajuk “Negeri Kepingan Surga” berhasil diluncurkannya.

Album kecil berisi lima lagu tersebut dicetak dalam bentuk CD. “Hanya cetak sedikit, sifatnya sebagai cenderamata. Jika mau dengar, bisa akses di youtube Telson Rider” ungkap penyanyi bernama asli Telson Hardani yang menyukai motor, musik dan petualangan luar tersebut.

Acara sederhana berupa potong kue dan live perform dilakukan di Taman Literasi yang beralamat di Jalan Ahmad Yani Kota Purwokerto pukul empat sore. Beberapa rekannya yang merupakan para seniman senior hadir memberikan dukungan.

Sebagai pendatang baru di blantika musik, cowok kelahiran Cilacap yang sementara ini tinggal di Kota Purwokerto Banyumas – Jawa Tengah itu tidak mematok target tinggi dalam waktu dekat. Ia mengaku sangat bersyukur bisa mewujudkan cita-cita lamanya untuk memiliki sebuah album musik. Perjalanannya terhitung panjang dan penuh drama selama bertahun-tahun.

Proyeknya itu dimulai sejak tahun 2020 lalu dengan mengikuti les vokal di salah satu lembaga di Kota Purwokerto. Lanjut pada tahun 2021 rilis single Negeri Kepingan Surga. Baru pada tahun 2022, total lima lagu berhasil diselesaikan.

“Jujur saja, ini bonek alias bondo nekad (modal nekad). Untuk merintis karir profesional di dunia musik butuh modal tak sedikit, terutama soal uang. Namun saya tekadkan dengan modal terbatas. Walau hasilnya masih jauh dari sempurna, tapi saya bangga dan lebih bersemangat untuk bisa berkarya lebih baik lagi”

Ia berprinsip bahwa untuk berkarya tidak harus langsung sempurna. Yang penting beraksi dan tunjukkan bukti terlebih dahulu sembari mengasah kemampuan dan menambah pengalaman agar semakin matang.

Di lagu “Negeri Kepingan Surga”, sarat sekali semnagt nasionalismenya. Lalu lagu “Menuju Keabadian” bertutur soal kehidupan. Di tiga lagu lainnya, “Impas”, “Susuri jalan” dan “Meski Bukan Aku”, asmara menjadi tema yang dipilihnya.

Semua lagu berikut liriknya dikarang olehnya sendiri. Untuk aransemen, penyanyi yang merupakan karyawan sebuah perusahaan travel itu dibantu oleh rekannya seorang gitaris, Wisnu Aji Nurrahman.

Alat musik yang digunakan hanya gitar dan sebagian menggunakan kibor.Alasannya agar biaya produksi lebih hemat. Aroma ballad lebih kental terasa di hampir semua lagunya.

Tak hanya di youtube.com, lagu-lagunya juga sedang dalam proses dengan perusahaan agregator dan distributor untuk mendisitribusikannya ke platform toko-toko musik digital. “Semoga segera beres” harapnya.

Kostum Anak SMA

Sejak sebelum launching pun, ketika tampil di sebuah restoran, ia sudah menggunakan kostum putih abu-abu. Ya, itu adalah seragam anak SMA atau SMK. Hal tersebut memang disengaja, menjadi konsep yang akan dipakai selama beberapa waktu ke depan.

Ia berharap dengan kostum tersebut menjadi ciri khas yang membuat orang lebih mudah mengenalinya.

“Jadi gini, saya sedang bernostalgia menjadi anak STM (SMK). Dulu saat masih sekolah, nge-band gak jelas arahnya. Iseng-iseng doang. Begitu udah lulus lama, nyesel. Nah sekarang ingin menebusnya, meskipun jedanya cukup lama” jelasnya panjang lebar.

Ia mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung dan membantunya. “Terima kasih buat orang tua, keluarga, sahabat, rekan-rekan dan semuanya, baik support dalam bentuk materil maupun moril”.

Selanjutnya, ia akan “ngamen” di kafe-kafe, restoran dan acara-acara lain dengan membawakan lagu-lagunya sendiri tanpa mengcover. “Ingin tampil beda, semoga bisa diterima”, pungkasnya. (*)

Beri komentar :
Share Yuk !