Terima Jenazah dari Jakarta, Pemakaman di Desa Karangnangka Berlangsung Tertib dan Lancar

BANYUMAS-Selama dua hari terakhir yakni 31 Maret dan 1 April, warga Banyumas dihebohkan dengan viralnya penolakan warga terhadap jenazah korban infeksi virus Corona.

Bahkan tim gugus tugas mengalami beberapakali penolakan, sampai akhirnya Bupati Banyumas, Achmad Husein harus turun langsung memimpin pemindahan makam tersebut.

Peristiwa sebaliknya justru terjadi di Desa Karangnangka Kecamatan Kedungbanteng. Desa yang dinyatakan KLB ini, kembali menerima jenazah dari wilayah Jakarta.

Kades Karangnangka, H Sunarto SE MM mengungkapkan, kali pertama di tanggal 17 Maret , jenazah merupakan positif covid-19 dari Ciracas.

“Tidak dipungkiri, sempat terjadi ketegangan dan penolakan, bahkan rawan memunculkan konflik horizontal. Tapi kini warga sudah kompak, bahkan sudah membentuk tim relawan mandiri,” terangnya.

Kemudian pada 31 Maret 2020 Desa Karangnangka kembali menerima Jenazah dari Jakarta. Kali ini merupakan warga Karangnangka yang tinggal di Kalideres. Warga tersebut meninggal di RSUD Kalideres.

“Pihak keluarga meminta agar jenazah dimakamkan di TPU Desa Karangnangka sebagai wilayah asal warga tersebut,” ungkapnya.

Semua proses pemakaman menerapkan SOP penanganan jenazah covid-19 dengan melibatkan perangkat, Tim relawan, Babinkantibmas, Babinsa dan juga tenaga kesehatan dari Puskesmas Kedungbanteng.

Guna memberikan rasa aman bagi warga, selanjutnya pihak desa juga memberlakukan sop karantina terhadap keluarga jenazah yang datang dari Jakarta.

Lebih lanjut diungkapkan surat keterangan dari RSUD Kalideres menyatakan, jenazah meninggal bukan karena penyakit menular namun demikian tetap dilakukan tahapan SOP Covid 19.

Wasis Wardhana selaku kordinasi Tim Relawan Desa Mandiri Melawan Covid 19 mengungkapkan, pemakaman bisa berlangsung lancar. Hal itu karena koordinasi antar perangkat berjalan dengan baik, sehingga masyarakat juga bisa menerima kedatangan jenazah dari Jakarta.

“Kami menggelar rapat bersama, dengan melibatkan perangkat desa, keluarga, tim relawan dan juga mitra Puskesmas, Babinkantibmas, Babinsa Koramil Kedungbanteng, dan tidak lupa tentunya tokoh agama,” terangnya.

Pihak keluarga menerima segala ketentuan SOP termasuk tidak adanya acara tahlilan maupun takziah yang memungkinkan adanya kerumunan warga serta penerapan SOP pemakaman kendati jenazah memiliki surat keterangan bukan penyakit menular. Warga Karangnangka juga memahami hal tersebut selama tim relawan menjalankan SOP.

“Sore kemarin proses pemakaman berhasil dilaksankan dengan baik dan kehidupan masyarakat desa berjalan seperti biasanya,” pungkas Wasis. (saw)

Beri komentar :
Share Yuk !