Terkait Kenaikan Biaya Haji, Rektor UIN Saizu Ajak Masyarakat Tidak Suudzon

PURWOKERTO – Munculnya wacana kenaikan biaya haji tahun 2023 yang di usulkan oleh Kementrian Agama RI baru baru ini, menuai banyak komentar dikalangan masyarakat. Dengan berbagai pertimbangan dan analisa, Kemenag RI akan menaikan biaya haji 2023.

Sebelumnya pemerintah melalui Kementerian Agama mengusulkan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH) tahun 1444 Hijriah/2023 Masehi sebesar Rp 69.193.733 per orang. Biaya tersebut lebih tinggi dari BPIH tahun 2022 yang ditetapkan sebesar Rp 39.886.009 per orang.

Terkait dengan usulan yang berkembang tersebut Rektor Rektor Universitas Islam Negeri Prof. KH Syaifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto, Prof Dr Moh Roqib mengungkapkan, hendaknya masyarakat tidak menggunakan sudut pandang atau kacamata suudzon.

Menurutnya usulan biaya haji tersebut dinilai wajar bahkan rasional. Ada kalkulasi dan perhitungan yang dilakukan sehingga muncul penyesuaian biaya.
Menurutnya, ada baiknya masyarakat menggunakan i kacamata dan frekuensi sama sebelum menyampaikan pendapat.

“ Usulan biaya haji memang sebaiknya dikaji dengan rasional dengan berhitungan yang tepat, bukan prasangka apalagi suudzon,” ungkapnya.
“ Banyak komentar yang justru lebih mengedepankan prasangka dibanding rasionalitas dan perhitungan berbasis data,” ujarnya menambahkan.

Rektor juga membandingkan dengan kebijakan di negara lain, seperti di Uzbekistan, Pakistan, Malaysia, Qatar. Negara negara tersebut juga mengeleuarkan kebijakan menaikkan biaya haji.

Terdapat banyak faktor kenaikan biaya, diantaranya inflasi ekonomi global, pajak, nilai tukar mata uang, biaya penerbangan, dan harga akomodasi (hotel) di Makkah dan Madinah yang juga meningkat.

Lebih lanjut diungkapkan, Kemenag RI sudah melakukan kajian menyeluruh segala aspek. Kebijakan ini terkait kepentingan jangka panjang . Tentu tidak ada niat membebani masyarakat.

Hal itu, persis seperti disampaikan Presiden Joko Widodo, Selasa (24/1/2023) di Jakarta. Menurutnya, soal biaya haji 2023 masih dalam pembahasan.
“Contoh. Jangan lupa, ibadah haji pasca pandemi, Gus Menag diapresiasi banyak pihak dan baik. Tahun 2023, juga jelas komitmen Gus Mentri bahwa penyelenggaraan haji harus lebih baik lagi,” katanya mengingatkan publik.

Beri komentar :
Share Yuk !