PURWOKERTO – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Abdul Kholik, mengungkapkan pentingnya pengembangan konektivitas rel kereta api antara Purwokerto dan Wonosobo. Pernyataan ini disampaikan saat menghadiri Pengukuhan Kepala Bank Indonesia Purwokerto di Hotel Java Heritage, Jumat (28/6).
Abdul Kholik menekankan pentingnya mengembangkan jalur komuter yang menghubungkan Purwokerto, Purbalingga, Banjarnegara, dan Wonosobo. Jalur ini juga akan terhubung ke selatan dan timur menuju Kroya dan Kebumen, serta ke Barat menuju Ciamis, Pangandaran, Brebes, dan Tegal. Jika berhasil dibangun, jalur ini diharapkan dapat menggerakkan perekonomian wilayah Jawa Tengah bagian selatan, baik sebagai angkutan penumpang maupun jalur logistik.
Selain itu, jalur ini juga diharapkan dapat meningkatkan konektivitas pariwisata, menjadikan simpul Jawa Tengah bagian selatan semakin tumbuh.
“Ini butuh upaya bersama-sama,” ujar Abdul Kholik. Dalam waktu dekat, rencana pengembangan ini akan dibahas dalam diskusi dengan BI, PT KAI, dan pemerintah daerah. “Kita akan melakukan ekspedisi jalur rel dari Purwokerto ke Wonosobo dan dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) agar semua pemangku kepentingan dapat mendorong kebijakan reaktivasi ini,” jelasnya.
Abdul Kholik juga menegaskan bahwa dukungan masyarakat dan masuknya proyek ini ke dalam skala pembangunan nasional, termasuk sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), sangat diperlukan.
“Kami ingin PT KAI memaksimalkan fungsinya di wilayah Jateng Selatan,” katanya.
Sebelumnya, Abdul Kholik telah berdiskusi dengan jajaran PT KAI Daop 5 Purwokerto pada Jumat (21/6) untuk meminta masukan terkait pengembangan kereta api di wilayah tersebut. Pertemuan ini dihadiri oleh VP PT KAI Daop 5 Purwokerto, Dominicus Agung Wawan Purnawan, beserta sejumlah pejabat lainnya.
Dominicus Agung Wawan Purnawan menyatakan dukungan penuh dari PT KAI terhadap upaya DPD RI.
“Kami sangat mendukung pengembangan Purwokerto dan Kroya sebagai poros bagi pengembangan commuter line, sehingga percepatan atau kebangkitan perekonomian di wilayah selatan Jawa Tengah dapat terwujud,” ujar Dominicus.
Dengan optimisme, Abdul Kholik menambahkan bahwa pengembangan jalur ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menggerakkan ekonomi wilayah. “Jika commuter line ini dapat melayani kebutuhan masyarakat, maka titik-titik stasiun akan terdorong pertumbuhan ekonominya,” pungkasnya.