UMKM Didorong untuk Bangkit

PURWOKERTO – Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Kabupaten Banyumas membentuk Asosiasi Pengusaha Mikro Kecil Menengah Banyumas (Aspikmas).

Pengukuhan pengurus Apikmas dilakukan oleh Bupati Banyumas Achmad Husein, Selasa di RM Oemah Daoen Purwokerto.

Sektor UMKM dinilai menjadi salah satu tonggak ekonomi Indonesia, yang tahan terhadap dampak berbagai krisis perekonomian global.

Bahkan di tengah pandemi COVID-19 yang merambah Indonesia sejak Maret 2020, masih banyak UMKM yang mampu bertahan hingga sekarang.

Meski ada juga pelaku UMKM yang kelimpungan menghadapi persoalan sosial ekonomi di tengah pandemi COVID-19 yang masih berlangsung. Namun mereka terus berupaya bertahan untuk menunjukkan eksistensinya dalam menghadapi pandemi COVID-19.

Ketua Aspikmas Pujianto mengatakan organisasi ini menaungi sejumlah paguyuban UMKM yang memiliki visi untuk menjadikan UMKM di Kabupaten Banyumas memiliki daya saing nasional melalui jaringan, produk-produk unggulan, dan program-program yang dijalankan.

“Asosiasi ini harapannya menjadi momentum yang bagus. Momentum untuk saling berkolaborasi karena UMKM tidak bisa berdiri sendiri tanpa dukungan banyak pihak,” katanya.

Dia berharap dengan pembetukan Aspikmas, akan terjadi kolaborasi antara pelaku UMKM dan lintas sektoral dalam rangka memajukan perekonomian Banyumas.

“Kami ingin mengetahui data valid pelaku UMKM di Kabupaten Banyumas termasuk jenis usaha yang digeluti dan kendala yang mereka hadapi. Dari basis data tersebut, akan ada pelatihan-pelatihan bagi para pelaku UMKM,” katanya.

Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan untuk percepatan harus memenuhi syarat berupa adanya pasar bagi produk UMKM. “Syaratnya, yang pertama mereka pasarnya harus ada dulu. Kita harus cari mereka yang pasarnya jelas,” katanya.

Syarat kedua setelah pasarnya jelas dan pasti, kata dia, akan dibantu dengan akses permodalan.Dengan demikian, kuantitas produksinya bertambah dan kualitasnya menjadi lebih bagus, sehingga nantinya akses produksinya bertambah banyak dan diterima di pasar juga bagus.

Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Banyumas akan terus kembangkan dan bantuan dana bergulir akan terus diberikan sehingga 574 unit UMKM yang ada di Banyumas bisa jalan semuanya.

Ia mengatakan jika seluruh UMKM di Banyumas sudah bangkit, dapat menjadi solusi untuk mengatasi pengangguran yang diperkirakan meningkat dua kali lipat akibat adanya pandemi COVID-19.

Dia mengakui peningkatan jumlah pengangguran yang mencapai dua kali lipat akibat adanya pandemi COVID-19 itu hanya prediksi yang berkaitan dengan kemampuan belanja masyarakat, angka kemiskinan yang naik, dan angka pengangguran menurut Badan Pusat Statistik.

“Jika yang 574 unit UMKM ini sudah berjalan cepat, orang-orang yang menganggur segera terangkat. Dan ini bisa menjadi induk dari pengusaha UMKM tadi, akan muncul UMKM-UMKM baru, sehingga tidak hanya 574, bisa meningkat menjadi 1.500, bahkan 3.000 UMKM,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinnakerkop UKM) Kabupaten Banyumas Joko Wiyono menyambut baik kehadiran Aspikmas yang terbentuk berdasarkan hasil pertemuan para pelaku UMKM di Banyumas pada tanggal 8 Juli 2020.

Menurut dia, Aspikmas menjadi satu-satunya wadah yang bisa menghimpun para pelaku UMKM di Banyumas untukku berkarya, mengembangkan, dan menjualkan produk yang dihasilkan.
“Jadi, nanti ada KISS, Koordinasi, Integrasi, Sosialisasi, dan Silaturahmi,” katanya. (mas)

Beri komentar :
Share Yuk !