22 Ribu Jamaah Mendarat di Madinah

JAKARTA – Hingga hari kelima kedatangan jamaah haji gelombang satu di tanah suci, tercatat lebih dari 22 ribu jemaah tiba di Madinah Al Munawarah. Jamaah gelombang satu akan berada di Madinah selama delapan hingga sembilan hari untuk melaksanakan Arbain atau shalat 40 waktu tanpa terputus di Masjid Nabawi.

Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) sebanyak 22.947 jemaah haji telah mendarat di Madinah yang berasal dari 56 kloter. Berdasarkan data Siskohat, hingga saat ini tercatat tiga jamaah meninggal dunia

Direktur Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, dr Amsyar Akil mengatakan hingga Rabu (10/7) malam Waktu Arab Saudi, sudah menerima 22 pasien. “Sampai tadi malam kami sudah menerima 22 pasien,” kata Direktur KKHI Amsyar Akil di Madinah, kepada Fajar Indonesia Network (FIN).

Tiga dari 22 pasien tersebut sudah kembali pulang ke rombongan masing-masing. Sementara pasien yang harus rawat inap ada sembilan pasien, yakni dua pria empat wanita dan pasien psikiatri tiga orang. Sedangkan yang dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi ada empat pasien.

Amsyar menyebutkan bahwa rata-rata keluhan pasien atau jemaah haji Indonesia adalah gangguan psikiatri, seperti demensia. Salah satu faktor pencetusnya dehidrasi.

“Selain itu, kami juga menerima pasien bedah, faktur tempurung lutut, sulit buang air yang ternyata pembesaran prostat, kemudian pasien dislokasi lutut, kemudian selebihnya pernapasan,” ujar dr Amsyar.

Sebelumnya, Amsyar menjelaskan bahwa KKHI dilengkapi ruang IGD yang dengan 11 tempat tidur, alat bantuan dasar medis, lifesaving, stimulator detak jantung (defibrillator) dan dokter jaga. Berseberangan dengan ruang IGD terdapat ruang ICU dengan kapasitas sembilan tempat tidur. Selain itu, ada juga poli umum, apotek, laboratorium dan depo obat-obatan.

Sementara itu, 111 hotel di kota Madinah Al Munawarah mulai dipenuhi jemaah haji Indonesia. Hotel tersebut tersebar di dalam lima sektor di wilayah markaziyah.”Sampai hari ini (kemarin, red) ini sudah ada lebih dari 22 ribu jemaah sudah masuk ke Madinah. Sebagian besar hotel sudah dipenuhi jamaah calhaj,” kata Kepala Seksi Akomodasi Daerah Kerja Madinah, Ihsan Faisal di Kantor Urusan Haji (KUH) Madinah, kemarin.

Ihsan mengatakan, jemaah calhaj gelombang pertama akan berada di Madinah selama delapan hari untuk melaksanakan Arbain atau shalat 40 waktu tanpa terputus di Masjid Nabawi. Ia mengimbau kepada jemaah haji, sebelum beranjak ke Masjid Nabawi, sebaiknya mengingat dengan baik nama hotel dan catat alamatnya. Kalau lupa jalan pulang ke hotel, bisa menghubungi petugas haji yang berada di lokasi terdekat.

“Setiap jemaah dibekali gelang yang mencantumkan nama dan nomor paspor serta bendera Indonesia. Jangan sampai gelang dilepas karena akan memudahkan petugas membantu jemaah di jalan,”ujar Ihsan.

14 Juli Mulai Wukuf

Ihsan menambahkan bahwa mulai 14 Juli mendatang, para calhaj yang ada di Madinah akan didorong secara perlahan ke Makkah untuk melaksanakan wukuf. “Setelah wukuf, gantian para jamaah haji gelombang dua yang tiba lewat Jeddah akan bergerak ke Madinah,” terangnya.

Sementara sumber FIN menyebutkan calon haji asal Kabupaten Klaten yang tergabung kloter 10 Embarkasi Surakarta, Jawa Tengah, harus dipulangkan ke daerahnya karena dari hasil pemeriksaan kesehatan diketahui sedang hamil.

Juru bicara Humas Panitia Pengelenggara Ibadah Haji (PPIH) Afief Mundzir menyebut, calhaj yang diketahui hamil dari hasil pemeriksaan oleh tim dokter PPIH, yakni Suparmi Manto Mulyono (42) asal Klaten tergabung kloter 10.

“Calon haji ini diketahui berusia kehamilan sekitar enam minggu, sehingga terpaksa harus dipulangkan, dan satu lainnya pendampingnya, atau suami, Riyadi Kasimin (42), akhir juga mundur atau batal berangkat,” katanya.

Menurut Afief, calon haji yang hamil sesuai aturan memang tidak diizinkan untuk berangkat ibadah haji karena demi keselamatan kesehatan bayinya. Jamaah yang batal berangkat karena hamil ini dapat diberangkatkan ke Tanah Suci pada tahun depan.
PPIH Embarkasi Surakarta kini sedang persiapan pemberangkatan rombongan calhaj Kloter 12 gabungan dari Kabupaten Boyolali dan Kota Surakarta. Jumlahnya 360 yang terdiri dari 149 calhaj asal Surakarta dan 206 dari Boyolali, ditambah lima petugas pendamping.

Afief mengatakan sudah ada dua jamaah asal Jateng yang meninggal dunia di Arab Saudi, yakni Damanhuri Mangun (73) warga Semenharjo RT 01 RW 05 Suruh Kalang Jaten Kabupaten Karanganyar. Menurut dia, calhaj tersebut dilaporkan meninggal di Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) King Fadh Medinah, Selasa (9/7), sekitar pukul 10.00 WAS. Jenazahnya dimakamkan di tempat pemakaman umum di Madinah.

“Satu jemaah lainnya yang meninggal, sebelumnya yakni Samiyatun Sowikromo Sutardjan (57) yang tergabung dalam Kloter 2, warga Dukuh Kulur Desa Sitirejo RT 10 RW 02 Tunjungan, Kabupaten Blora, pada Minggu (7/7), sekitar pukul 20.07 waktu Arab Saudi,” katanya.

PPIH Embarkasi Surakarta dijadwalkan memberangkatkan empat kloter. Rombongan jamaah Kloter 9 asal Kabupaten Klaten sebanyak 356 orang telah diberangkatkan ke Tanah Suci, pada pukul 02.45 WIB. Rombongan Kloter 10 juga asal Klaten sebanyak 356 calhaj diberangkatkan ke Tanah Suci, pada pukul 04.35 WIB, dan kloter 11 asal Klaten dan Kota Surakarta sebanyak 357 calhaj, pukul 05.55 WIB, dan Kloter 12, pada pukul 09.55 WIB. (ful/fin)

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar