Anggaran Fogging Habis, Ajukan Kembali untuk 100 Titik

PURWOKERTO-Banyaknya kasus Demam Berdarah di Kabupaten Banyumas membuat alokasi fogging cepat habis. Alokasi fogging pertama sebanyak 20 titik semprot sudah habis Februari lalu. Sementara tambahan 17 titik semprot juga diperkirakan akan habis pada 2 April.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Banyumas dr Setia Rini mengatakan dengan melihat jumlah kasus saat ini pihaknya sudah mengajukan tambahan kekurangan fogging untuk 100 titik semprot.  “Masih perlu disiapkan 100 fokus (titik semprot, red) untuk satu tahun,” katanya.

Dia menjelaskan jumlah titik fogging untuk tahun ini tergolong banyak karena adanya peningkatan kasus. Tahun sebelumnya jumlah fokus fogging tidak sebanyak tahun ini. “Sebenarnya peningkatan kasus tidak hanya di Kabupaten Banyumas,” terang dia.

Dirinya melanjutkan peningkatan kasus demam berdarah secara teori merupakan siklus lima tahunan. Tetapi melihat riwayat di Banyumas pada tahun 2016 pernah terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) artinya belum lima tahunan sudah terjadi peningkatan kembali.

Tetapi jika melihat kota-kota seperti Jakarta yang setiap tahunnya jumlah kasus Demam Berdarah tinggi saat ini sudah bisa ditekan.

“Mungkin karena perubahan perilaku masyarakatnya. Karena yang paling efektif itu pemberantasan sarang nyamuk,” sambungnya.

Dia mengingatkan agar ketika ada Demam Berdarah masyarakat jangan selalu berpikir fokusnya ke fogging. Untuk angka bebas jentik di Banyumas sudah bagus. Mengendalikan penyakit Demam Berdarah upaya yang paling utama adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan melalui gerakan pembebasan sarang nyamuk.

“Setiap ada air genangan secara rutin kita bersihkan sehingga tidak ada lagi nyamuk aedes aegepty yang bertelur menjadi jentik lalu berkembang biak,” ajak dia. (yda)

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar