Fobis.ID > News > Angin Puting Beliung Terjang Sokaraja, Tarub Pesta Pernikahan Roboh dan Enam Rumah Rusak

Angin Puting Beliung Terjang Sokaraja, Tarub Pesta Pernikahan Roboh dan Enam Rumah Rusak

Wilayah Sokaraja dilanda angin puting beliung pada hari Senin 12/03/2019. Akibatnya, sebuah tarub pesta pernikahan roboh akibat diterjang angin kencang dan enam rumah mengalami kerusakan.

Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Banyumas, Kusworo, mengatakan bahwa pada Senin sekitar pukul 14.45, angin puting beliung melanda wilayah Karanggedang, Sokaraja. Tak hanya itu, hujan lebat juga turut mengguyur wilayah tersebut. “Berdasarkan data sementara yang masuk ada enam rumah terdampak angin puting beliung,” ujarnya.

Salah satu rumah yang terkena dampak tersebut milik Rujito (45), warga RT 2 RW 2 Karanggedang, Sokaraja.

Pada saat itu, di rumah tersebut sedang dilangsungkan resepsi pernikahan anaknya. “Tarub hajatan ambruk diterpa angin puting beliung. Ambruknya tarub, menimpa empat orang yang ada di dalamnya,” jelasnya.

12/03/2019, Angin Kenjang Terjang Sokaraja Purwokerto, Banyumas Indonesia.
12/03/2019, Angin Kenjang Terjang Sokaraja Purwokerto, Banyumas Indonesia.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Empat orang yang tertimpa tarub, hanya mengalami luka ringan. “Tarub ambruk saat prosesi begalan dan balangan. Empat korban yakni Rumilah (40), Gigih (26), Rafi (16) dan Goni (13) tertimpa besi tarub,” ungkapnya.

Akibat kejadian ini, prosesi balangan dan begalan harus tertunda. Namun, kembali dilanjutkan sampai selesai setelah situasi kembali kondusif.

“Angin kencang juga mengakibatkan rumah milik Tofik (33) rusak berat. Atap rumah berupa seng dan asbes rusak atau pecah di bagian kamar dan ruang tamu,” papar Kusworo.

Kerusakan juga dialami rumah milik Husin (50) dan garasi rumah Sumiarji Kasit (65). “Sebanyak 25 lembar seng atap garasi miliknya terbang,” tuturnya.

Dua rumah lainnya yang mengalami kerusakan akibat diterpa puting beliung, ialah milik Tarso (60) dan Warsem (72). Masing-masing 10 seng atap rumah beterbangan diterpa puting beliung.

“Seng, gendang, dan dastang milik korban Warsem mengalami kerusakan. Kami langsung melakukan penanganan sore itu juga, namun sebagian penanganan dilakukan keesokan harinya mengingat hari sudah gelap,” sebutnya.

Menurutnya, sebagian warga juga memperbaiki kerusakan atap rumahnya dengan perbaikan sementara. Hal itu dilakukan agar penghuni rumah dapat tetap tinggal meski atapnya mengalami kerusakan.

“Kami himbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terutama di musim hujan seperti ini. Warga dihimbau dapat meminimalisir potensi kerusakan akibat bencana dengan melakukan pembenahan, juga memangkas ranting pohon di dekat rumah agar tidak roboh menimpa pemukiman,” tandas Kusworo.

Dia juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana. Masyarakat juga diminta untuk mengikuti saran dari BPBD dan mengambil tindakan pencegahan, seperti memperbaiki rumah mereka agar lebih kuat dan memangkas pohon yang terlalu tinggi di sekitar rumah.

Pihak BPBD telah melakukan tindakan cepat dalam menangani bencana tersebut. Mereka memberikan bantuan untuk memperbaiki rumah yang rusak dan memberikan bantuan medis bagi korban yang mengalami luka ringan. Diharapkan dengan adanya tindakan preventif dan responsif yang cepat dari BPBD, dapat meminimalisir kerusakan dan risiko kejadian serupa di masa mendatang.

Ikuti Kami di Google News

Tinggalkan komentar