Banyumas Membuat Sawah di Atas Botol Bekas

BANYUMAS  –  Unit Pelaksana Teknis Dinas Pekerjaan Umum (UPTD PU) Wilayah Sumpiuh kembali melakukan percobaan metode sawah apung. Kali ini medianya botol bekas. Jadilah sawah di atas botol bekas.

Pemanfaatan botol bekas air mineral untuk sawah diklaim lebih hemat. Ketimbang media berbahan dasar bambu. Setiap meter persegi sawah apung media botol bekas hanya membutuhkan anggaran Rp 3.125. Artinya, biaya hanya setengah dari media bambu penuh yaitu Rp 6.250.

“Biaya pembuatan media sawah apung menggunakan botol bekas air mineral lebih terjangkau oleh petani,” jelas Kepala UPTD PU Wilayah Sumpiuh Imam Pamungkas, Jumat (10/5) di sawah.

Lokasi sawah apung botol bekas berada di areal persawahan Desa Nusadadi Kecamatan Sumpiuh. Di titik tersebut, sawah tidak produktif. Akibat genangan air terhitung sudah sepuluh bulan sejak November 2018.

Metode sawah apung sebagai pemanfaatan area rawa untuk produktivitas pertanian. Sangat disayangkan sawah hanya dibiarkan bero setiap musimnya. Percobaan sawah apung botol bekas sebanyak dua getek berukuran 16 meter persegi.

Pengembangan, lanjut Imam, sawah apung botol bekas sekaligus memperkenalkan benih Inpago Unsoed I. Di wilayah Banyumas Timur memerlukan karakter benih yang tahan di dua lahan sekaligus, basah dan kering.

“Demplot Inpago juga berada Desa Selanegara yang cenderung kering dengan luas sawah 37 ubin. Untuk perawatan tanaman, koordinasi dengan penyuluh pertanian,” tandas Imam. (fij)

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar