Generasi Penerus Penderes Nira Terancam Hilang

BANYUMAS-Kelompok tani gula kelapa Cikal Mas di Desa Pageraji, Kecamatan Cilongok terancam kehilangan generasi penerus penderes nira. Pasalnya, jumlah penderes terus menurun tiap tahunnya, Bahkan, hampir tidak ada generasi muda yang mau melanjutkan kegiatan tersebut. Kecemasan itu diungkapkan petani gula kelapa dalam acara Temu Penderes Kabupaten Bayumas, Rabu (6/3).

“Padahal Kabupaten Banyumas merupakan sentra gula semut terbesar di dunia. Maka penting untuk menjaga generasi penerus petani gula kelapa,” ujar Ketua Kelompok Tani Cikal Mas, Arbi Anugrah.

Menurut Arbi, ada beberapa faktor kenapa jumlah penderes nira semakin merosot. Tingginya angka kecelakaan dan minimnya alat pengaman saat bekerja.Hal tersebut mendorong kelompok tani Cikal Mas membuat program safety belt atau alat pengaman untuk penderes.

“Pertemuan ini digagas karena kami prihatin terhadap nasib para petani gula kelapa yang setiap dalam melaksanakan pekerjaannya selalu terancam. Mungkin mengcover penderes dengan jaminan asuransi itu pasca kejadian. Tapi sekarang bagaimana kita berupaya untuk menjaga mereka sebelum kejadian, yakni dengan alat pengaman penderes,” katanya.

Selain mensosialisasikan alat pengaman penderes, juga dilakukan uji praktek yang dilakukan oleh para penderes gula kelapa dalam menggunakan alat keamanan tersebut.

Salah satu penderes, Murokib mengaku sangat puas dan nyaman serta tidak mengganggu aktivitasnya saat melakukan pengambilan air nira di pohon kelapa. “Alatnya sangat sederhana, yang paling utama tidak terlalu ribet dan beban ringan serta tidak terlalu menganggu aktivitas menderes. Yang pastinya aman dan mampu menahan beban saat penderes mengalami resiko terjatuh,” ungkapnya.

Terpisah, Bupati Banyumas, Ir Achmad Husein mengaku mengapresiasi upaya pengamanan penderes dengan menggunakan alat tersebut, dan menjadikan Kelompok Tani Cikal Mas sebagai pilot project alat pengaman penderes tersebut. “Dalam program Hasta Krida, salah satu programnya memberikan safety belt ke penderes,” ucapnya.
Bupati menambahkan, alat keselamatan berupa safety belt masuk dalam Hasta Krida ke tiga, dalam upaya mengurangi angka kecelakaan kerja para penderes di Kabupaten Banyumas.(dik)

Beri komentar :
Share Yuk !

Tinggalkan komentar